JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang laju inflasi indeks harga konsumen (IHK) hingga bulan Juli 2017 terkendali. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka bank sentral memiliki peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, terbukanya pelonggaran kebijakan moneter tersebut sejalan dengan upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
"BI melihat kondisi inflasi terjaga dan kami akan betul-betul mengamati. Kalau situasi terus menunjukkan kondisi terjaga, maka tidak tertutup kemungkinan BI akan easing (melonggarkan kebijakan moneter)," kata Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Agus menuturkan, kemungkinan melakukan pelonggaran kebijakan moneter tersebut sejalan dengan upaya BI dalam merespons dan membantu terjaganya investasi serta laju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Meskipun demikian, kemungkinan pelonggaran tersebut masih bergantung pada data ekonomi yang ada.
"Namun, ini semua tergantung pada data saat Rapat Dewan Gubernur," terang Agus.
Ia menuturkan, BI memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tren perbaikan. BI pun tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2017 berada di kisaran 5 hingga 5,4 persen.
Bank sentral akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21 dan 22 Agustus 2017 mendatang. Selain membahas kondisi perekonomian terkini, dalam RDG BI juga ditetapkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.