JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Barata Indonesia (Persero) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Indonesia Power, anak perusahan PT PLN (Persero). Kedua perusahaan sepakat untuk melakukan kerja sama dibidang pembangkit listrik.
Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Silmy Karim mengatakan, perseroannya akan menjadi partner penyedia komponen-komponen dan memberikan layanan maintenance pembangkit listrik di lingkungan PT Indonesia Power.
"Kerja sama ini upaya dalam meningkatkan peran industri dalam negeri dalam pembangunan. Kebijakan Pemerintah tentang lokal konten sangat tepat karena dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional," kata Silmy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2017).
Menurut Silmy, kerja sama itu juga sejalan dengan keinginan Kementerian BUMN, yang menghendaki agar partisipasi perusahaan lokal dalam proyek pembangkit listrik 35.000 MW ditingkatkan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT Barata Indonesia untuk mensukseskan program itu, adalah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan pemegang teknologi guna mencapai performance pembangkit listrik yang akan dibangun.
"Karena hal tersebut merupakan salah satu cara membuat perusahaan lokal lebih mandiri," ujar mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) tersebut.
Sebagaimana diketahui, PT Barata Indonesia ditunjuk Pemerintah menjadi koordinator lokal konten di bidang ketenagalistrikan.
Alasannya, PT Barata Indonesia dikenal memiliki pengalaman di bidang pembangkit tenaga listrik, baik dalam manufaktur komponen-komponen BOP maupun dalam menyelesaikan pembangunan PLTU, PLTG dan PLTMH.
Proyek yang sedang dikerjakan saat ini adalah PLTU 2 NTB 2x25 MW di Lombok - NTB. Ditargetkan 2 unit paket 25 MW tersebut segera bisa mensuplai listrik ke masyarakat pada kuartal III 2017 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.