Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Punya Skema Baru Pembangunan LRT Cibubur-Bogor

Kompas.com - 06/08/2017, 07:30 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku punya skema baru untuk pola pembangunan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Cibubur-Bogor yang bisa menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Caranya, yaitu dengan membentuk korporasi yang mengelola LRT dengan menugaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI.

"Secara kebetulan PT KAI yang kita tugaskan, setelah itu pemerintah memberikan semacam subsidi angkutan, nah ini jumlah investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap skema ini lebih hemat dibandingkan kalau kita langsung ke APBN," kata Budi di Terminal Type A, Kota Pekalongan, Sabtu (5/8/2017).

Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa dengan model skema membentuk korporasi untuk pola pendanaan bisa dilakukan dengan jumlah penumpang kereta api yang tergolong banyak.

Bahkan menhub mengaku akan menguji coba ide tersebut di Bandung, Surabaya dan Makassar.

"Sedapat mungkin tidak ada lagi APBN disana, sedapat mungkin upgrade (anggaran) tidak elevated (naik), dan sedapat mungkin ongkos (tiket) tidak terlalu banyak yang ditetapkan Rp 12.000 (per penumpang)," tambah Menhub Budi Karya.

Menhub menambahkan bahwa saat ini progres fisik pengerjaan LRT di Cibubur sudah 40 persen, sementara progres pembangunan LRT Jabodebek secara kumulatif mencapai 25 persen. 

Sebelumnya diberitakan dana APBN dinilai tidak cukup membiayai keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek yang diperkirakan menelan dana hingga Rp 22,5 triliun. (Baca: Swasta Diajak Ikut Biayai Pembangunan LRT Jabodebek)

Padahal, di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 disebutkan bahwa guna percepatan pembangunan LRT Jabodebek tersebut maka seluruh biayanya akan ditanggung oleh APBN.

Jalur LRT Cibubur-Cawang dijadwalkan beroperasi pada akhir 2017, sedangkan Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh atas bisa beroperasi pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com