Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terbang, Penumpang Pesawat Disarankan Jujur Riwayat Kesehatan

Kompas.com - 07/08/2017, 18:12 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sehat selama penerbangan selalu menjadi harapan semua penumpang. Akan tetapi, hal yang yang tidak diinginkan seperti tiba-tiba sakit bisa saja terjadi pada penumpang di dalam pesawat.

Namun, bagaimanakah seharusnya sikap penumpang yang mempunyai riwayat kesehatan saat hendak ingin melakukan penerbangan?

Salah satu dokter, dr HN Nazar menyarankan penumpang agar jujur memberitahukan riwayat kesehatan kepada petugas bandara atau maskapai sebelum melakukan mengikuti penerbangan. 

Hal ini dilakukan, agar maskapai penerbangan dapat mengantisipasi dengan membawa alat-alat kesehatan yang diperlukan sesuai dengan riwayat kesehatan penumpang. 

"Itu perlu kejujuran. Kalau punya penyakit, saat boarding itu bilang. Misalnya bilang saya punya asma. Bukannya enggak boleh terbang, tetapi kru sudah tahu dan siap (mengantisipasi), itu penting," ujar dr Nazar saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (7/8/2017). 

Selain itu, terang dr Nazar, jika penumpang tidak mempunyai riwayat kesehatan, tetapi saat penerbangan tiba-tiba sakit, hal yang dilakukan pertama kali adalah menekan tombol bantuan awak pramugari. 

Kemudian, penumpang harus menjelaskan lebih detail mengenai keluhan yang dialami kepada awak pramugari. Sehingga, awak kabin dapat membantu menangani penumpang yang mengalami keluhan sakit. 

"Kalau ada apa-apa tekan bel. Harusnya ada diedukasi tekan bel bukan hanya minum, saat kita ada keluhan ya tekan bel. Responnya juga, saya yakin kru kabin akan membantu untuk mengurangi kejadian seperti ini, walaupun kejadian ini tidak sehari-hari," pungkas dia.

dr Nazar merupakan salah satu dokter yang menerima penghargaan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini, Senin (7/8/2017) di Kantor Kementerian Perhubungan.

dr Nazar dan rekan-rekannya dinilai sigap menolong salah satu pasien penumpang pesawat Garuda Indonesia yang tak sadarkan diri dalam penerbangan Balikpapan-Jakarta pada 30 Juli 2017 lalu.

Selain dr Nazar, penerima apresiasi Menhub yakni dr Didik K Wijayanto, dr Suhara Manullang, dan dr Fika Ekayanti.

Saat memberikan apresiasi, Menhub Budi Karya Sumadi berpesan kepada para awak pramugari dan pramugara maskapai penerbangan agar mengetahui penanganan darurat medis di dalam pesawat.

Hal tersebut, diperlukan agar awak maskapai dapat menangani pertolongan pertama saat adanya penumpang yang tiba-tiba sakit selama penerbangan.

"Dunia aviasi sangat syarat dengan layanan. Layanan yang baik adalah suatu keharusan. Sekali berbuat salah bisa fatal. Pramugara dan pramugari harus bertindak secara tepat pada saatnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com