Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2017, Indonesia Kendaraan Terminal Cetak Laba Rp 102,86 Miliar

Kompas.com - 08/08/2017, 17:29 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) mencatatkan laba perusahaan hingga Juli tahun 2017 mencapai Rp 102,86 miliar. Jumlah tersebut naik 250 persen dibandingkan tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 41,09 miliar. 

Direktur Utama IKT, Chiefy Adi mengatak, pertumbuhan laba perseroan disokong kenaikan pendapatan perseroan hingga Juli 2017. 

Hingga Juli 2017 anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 142 persen dari Rp 162,21 miliar menjadi Rp 190,20 miliar. 

"Pendapatan naik karena volume kapal dan mobil juga meningkat. Selain itu, kami juga biaya cost efectiveness," ujar Chiefy saat ditemui di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (8/8/2017). 

Adapun, kapal yang masuk ke IKT hingga Juli 2017 sebanyak 206 kapal yang terdiri dari 155 kapal dari internasional dan 55 kapal dari domestik.

(Baca: Kementerian BUMN Ubah Susunan Komisaris dan Direksi Pelindo II)

Kemudian, kendaraan mobil yang dibongkar muat di IKT sebanyak 175.030 unit dari Internasional dan 18.143 unit dari domestik. 

Sementara untuk alat berat, perseroan telah melakukan bongkar muat sebanyak 8.533 unit untuk internasional dan 4.528 untuk domestik.

"Selain itu, kami juga melakukan bongkar muat onderdil sebanyak 11.538  kemasan per kilogram untuk internasional dan 211 kemasan per kilogram untuk domestik," ungkap dia. 

Chiefy menargetkan, hingga akhir tahun 2017 ?perseroan bisa membukukan laba mencapai Rp 150 miliar. 

"Labanya tadi kemungkinan  ya lebih diatas Rp 150 miliar tahun. Kalau kemarin Rp 134 miliar naik sekitar 120 persen sampai 130 persen. Tahun ini saya optimis sekitar 170 persen," pungkas dia. 

Sekadar informasi, IKT merupakan anak usaha Pelindo II yang melayani kegiatan jasa kepelabuhanan dibidang bongkar muat kendaraan, alat berat dan suku cadang.

Kompas TV Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pemantauan arus balik di Pelabuhan Bakauheni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com