JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) berencana untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Semester I tahun 2018.
Hingga saat ini, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini sedang melakukan valuasi harga saham.
"Saat ini tahapnya valuasi awal. Baru nanti laporan ke pemegang saham, selanjutnya ke Menteri Badan Usaha Milik Negara. Kami perkirakan Semester I tahun 2018 sudah IPO," ujar Direktur Utama IKT Chiefy Adi saat ditemui di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Chiefy menuturkan, dalam IPO ini rencananya perseroan melepas 30 persen saham ke publik. Adapun, dana yang diperoleh dari IPO tersebut mencapai Rp 1 trilun.
"Yang di jual 30 persen, nilainya kami berharap more and less Rp1 triliunan lah. Rencananya per lembarnya sekitar Rp 1.000 sampai Rp 2.000 lah, tetapi menunggu valuasi saja," jelas dia.
(Baca: Juli 2017, Indonesia Kendaraan Terminal Cetak Laba Rp 102,86 Miliar)
Chiefy mengungkapkan, dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk berinvestasi membangun terminal yang dapat mendukung program tol laut.
"Jadi dalam waktu dekat ini kalau sudah jadi itu (dana IPO) akan investai di Dumai nilainya Rp 30 miliar, terus kemudian di Makassar, Bitung, Palu, Semarang, Tanjung Priok sendiri dan Patimban," tambah dia.
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) menargetkan dana yang didapatkan dari penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) tiga anak usahanya sebesar Rp 6 triliun.
Ketiga anak usaha Pelindo II yang akan melantai bursa yakni, PT Jasa Armada Indonesia (JAI), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya menerangkan, dana yang diraih akan digunakan untuk mengembangkan anak-anak usaha lainya.
"Ada rencana melakukan IPO anak usaha kita pada 2017 dan 2018 yang total profitnya Rp 6 triliun. Itu bisa digunakan mengembangkan usaha kita dengan dana tersebut, " ujar Elvyn.