Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik AS dan Korea Utara Bikin Wall Street Rontok

Kompas.com - 09/08/2017, 06:43 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa (8/8/2017) atau Rabu (9/8/2017) pagi waktu Indonesia.

Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara memicu bursa Wall Street tumbang.

Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,15 persen ke level 22.085,34. Dow Jones mengakhiri reli yang sudah berlangsung selama sembilan hari terakhir.

Indeks S&P 500 juga melemah 0,24 persen menjadi 2.474,92, diikuti penurunan Nasdaq sebesar 0,21 persen ke posisi 6.370,46.

Pasar tertekan setelah Presiden Donald Trump memperingatkan Korea Utara bahwa ancaman penyerangan terhadap AS akan direspons dengan api dan kemurkaan.

Peringatan keras itu disampaikan Trump beberapa jam setelah Korut dikabarkan berhasil menciptakan sebuah senjata nuklir miniatur yang bisa muat di dalam rudal.

(Baca: The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan, Wall Street Ditutup Menghijau)

"Ketegangan geopolitik bisa menjadi katalis bagi arah pasar dalam beberapa minggu mendatang, tergantung bagaimana semuanya berjalan. Jika terus memanas, pasar akan gelisah," kata Robert Pavlik, Kepala strategi investasi di Boston Private seperti dilansir CNBC, Senin.

Lanjut Pavlik, reaksi di pasar bisa diredam jika Trump tidak merespons dengan ucapan yang keras.

Indeks Volatilitas CBOE, yang dianggap sebagai ukuran kekhawatiran di pasar, naik hampir 11 persen menjadi 11,02.

Padahal di sesi sebelumnya, bursa AS menguat, bahkan Dow Jones mencetak rekor baru didukung laporan kinerja keuangan perusahaan.

"Ada semacam kekosongan di pasar saat ini, ada banyak orang yang sedang berlibur. Dalam situasi seperti ini, berita buruk cenderung membuat pasar lebih lemah," kata Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics. (Dupla Kartini)

Kompas TV Akibat Pemilu Perancis, Wall Street Tutup Saham Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com