Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Bermusik Antar Ryan Jadi Produsen "Cajon" Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 09/08/2017, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hati-hati dengan hobi dan mimpi, karena bisa saja menjadi kenyataan dan berkah. Hal ini yang terjadi dengan anak muda bernama Ryan Ade Pratama, pendiri Koning Percussion yang memproduksi alat musik ritmik, cajon.

Kalau Anda tak tahu cajon, instrumen ini kerap dijumpai dalam penampilan musik secara akustik. Fungsinya sama seperti drum dan pemainnya duduk di atas cajon untuk memainkan ritme lagu.

Agar lebih jelasnya, salah satu grup musik yang namanya berkibar di Youtube, Boyce Avenue, sering memainkan cajon dalam penampilannya. 

 

Menurut Ryan yang juga jebolan Universitas Indonesia (UI) ini, dia pertama kali mengenal cajon pada 2008 silam. Pasalnya, hobi Ryan adalah gemar bermain alat musik perkusi.

Kala itu, alat musik cajon mulai dikenal di kalangan pemusik dan "anak band" di Indonesia, namun harganya mahal dan sulit diperoleh. Harga cajon saat itu berkisar Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.

Lantaran mahal, pada 2010 Ryan berinisiatif untuk memproduksi sendiri cajon. Hal ini nekad dia lakukan untuk menyalurkan hobinya dalam bermusik.

Dengan modal uang saku, Ryan bereksperimen membeli tripleks. Ryan benar-benar membuat cajon sendiri dengan pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber. 

"Saya buat cajon waktu itu untuk keperluan main bermusik, tetapi beberapa lagi dijual ke rekan lain sesama drummer," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2017).

Produk cajon Ryan ternyata diterima rekan-rekannya. Tanggapan positif tersebut diteruskannya dengan lebih serius menggarap produksi cajon, apalagi di Indonesia belum banyak yang memproduksi alat musik tersebut.

Ryan mengaku, awalnya ia memang agak kesulitan untuk memasarkan produknya secara luas. Maklum, alat musik ini merupakan alat musik baru yang belum banyak dikenal orang.

Ryan pun hanya menjual produk dari mulut ke mulut dan memanfaatkan media sosial. Beruntung, dia melek internet.

Ryan kemudian memperluas kanal penjualan dengan memasang iklan di internet. Dia juga rajin mengikuti bazaar, menjadi sponsor acara musik, hingga meng-endorse musisi.

Dalam perjalanan mengembangkan bisnisnya, Ryan sempat membuka kesempatan bagi para reseller, namun kini ia fokus pada pasokan ke toko-toko perlengkapan musik.

"Dimulai dari Jabodetabek, produk cajon Koning kemudian perlahan merambah ke berbagai kota di Indonesia," kata dia.

Kini, setelah sekira tujuh tahun merintis usaha, Koning Percussion telah berkembang menjadi salah satu produsen cajon terkemuka di Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com