Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Melambat, BI Tak Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 09/08/2017, 16:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal pekan ini diumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 mencapai 5,01 persen secara tahunan (yoy).

Angka ini sama dengan realisasi pada kuartal sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 5,18 persen (yoy).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebut, perbaikan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 tidak sekuat seperti yang diperkirakan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada konsumsi maupun ekspor.

"Konsumsi belum solid dan ekspor tumbuh lebih lambat," kata Agus di kantornya di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Namun demikian, imbuh Agus, investasi terpantau menunjukkan kinerja yang cukup baik. Perbaikan investasi salah satunya terjadi pada segmen investasi bangunan.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 tidak sesuai dengan perkiraan, namun bank sentral meyakini pertumbuhan ekonomi masih dapat mencapai target.

Agus menyatakan, BI memasang target pertumbuhan ekonomi berkisar antara 5 sampai 5,4 persen hingga akhir tahun 2017.

Ia menuturkan, optimisme tersebut berdasarkan pada beberapa keyakinan bahwa konsumsi yang saat ini belum terlalu kuat akan mengalami penguatan. Namun, dalam banyak hal sejumlah kegiatan ekonomi yang bergeser dari kuartal II 2017 ke kuartal III 2017.

Oleh sebab itu, BI tidak mengubah targetnya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, Agus juga menegaskan bahwa saat ini perekonomian Indonesia dalam kondisi baik.

"Kami tidak merevisi. Ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik," jelas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com