Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minamas Plantation Manfaatkan Data Satelit dari Malaysia untuk Cegah Kebakaran Lahan

Kompas.com - 09/08/2017, 17:30 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi kebakaran lahan yang ada di sekitar perkebunan, PT Minamas Plantation memanfaatkan data satelit dari Malaysia untuk memantau titik-titik panas yang ada di sekitar kawasan perkebunan.

Salah satu wilayah yang dipantau adalah di Jambi, yang juga merupakan wilayah operasional perusahaan.

Head Plantation Operation Minamas Plantation Roslin Azmy Hassan mengungkapkan pihaknya setiap jam selalu mendapatkan data dari sistem informasi global yang berpusat di Kuala Lumpur.

"Dari data yang masuk, kami akan menganalisa apakah ada titik-titik panas yang ada di sekitar kawasan perkebunan milik perusahaan. Jika ada, kami langsung bergerak memadamkannya," ujar Roslin di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Universitas Jambi, Rabu (9/8/2017).

Dia menuturkan, pemadaman lahan tak terbatas pada area yang dikuasai perusahaan, namun juga lahan-lahan milik penduduk yang ada di sekitar perkebunan dengan radius 5 kilometer di luar batas kebun milik Minamas. Bahkan tak menutup kemungkinan aksi pemadaman juga dilakukan pada area milik perusahaan lain.

Terkait dengan program pencegahan kebakaran lahan, Minamas Plantation menggelar program "Desa Mandiri Cegah Api". Untuk keperluan ini, perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp 4 miliar.

Salah satu program dipusatkan di Program ini dijalankan dengan memberdayakan masyarakat di empat desa di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi yakni Desa Gambut Jaya, Desa Sumber Agung, Desa Parit dan Desa Arang-arang.

Kerja sama dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Bahari Gembira Ria (BGR) dengan melibatkan berbagai peneliti dan akademisi dari Universitas Jambi. Mereka akan melakukan pendampingan di masyarakat serta mengidentifikasi daerah yang rawan kebakaran.

Sebelumnya, program serupa telah dilaksanakan di Riau dan Kalimantan Selatan melalui pemberdayaan sebanyak 15 desa.

Dalam program tersebut, Minamas menggandeng Universitas Riau dan Universitas Lambung Mangkurat.

Pada program sebelumnya, yakni periode 2015-2016, pencegahan kebakaran mencakup 45.543 hektare.

Minamas sendiri telah menerapkan kebijakan "zero burning" dalam menjalankan bisnis perkebunan.

Minamas Plantation merupakan anak usaha dari perusahaan perkebunan Malaysia, Sime Darby. Sejauh ini luasan lahan yang dimiliki perseroan mencapai 273.331 hektare. Dari jumlah tersebut, lahan yang telah tertanami seluas 202.302 hektare.

Lahan-lahan tersebut tersebar di wilayah Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com