Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sido Muncul Bantah Akuisisi Nyonya Meneer

Kompas.com - 09/08/2017, 21:11 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca perusahaan jamu  PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit lantaran tak mampu bayar utang, berhembus  kabar produsen jamu legendaris itu akan diakuisisi oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Namun Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indijati membantah kabar tersebut. Hal itu ia sampaikan saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

"Tentu tidak bisa diakuisisi karena akan diselesaikan oleh kurator," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Menurut Venancia, meski bergerak di bisnis jamu, Nyonya Meneer dan Sido Muncul memiliki perbedaan. Selama ini Nyonya Meneer bergerak di bisnis jamu tradisonal. Sementara porsi jamu tradisional di Sido Muncul hanya sebesar 15 persen. Sisanya yaitu sebesar 85 persen merupakan produksi jamu modern.

"So far kami jalan seperti biasanya karena produknya berbeda. Produksi jamu tradisional sebagian kecil, yang lainnya sudah kami modernisasi," Venancia.

Dari sisi pasar, diakui Sido Muncul produk jamu tradisional masih memiliki pasar dan permintaan. Namun bila dibandingkan jamu modern seperti Tolak Angin, tentu saja pasarnya kalah besar.

Pengadilan Niaga Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/8/2017) menyatakan PT Nyonya Meneer pailit karena dinilai tak sanggup membayar utang kepada para kreditornya.

Wismonoto, anggota majelis hakim Pengadilan Niaga Semarang yang menyidangkan perkara ini mengatakan, setelah diputus pailit, selanjutnya pengelolaan perusahaan diserahkan kepada tim pengurus dan kurator untuk proses tahapan selanjutnya.

“Kalau dinyatakan pailit, semua aset Nyonya Meneer harus dikelola oleh  kurator. Diambil alih oleh kurator lalu dilelang, hasil lelang berupa uang dibayarkan ke kreditur sesuai porsinya,” kata Wismonoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com