Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Mengaku Senang, Nyonya Meneer Akan Diselamatkan Rachmat Gobel

Kompas.com - 10/08/2017, 15:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasti Lukita mengaku senang atas rencana Mantan Mendag Rachmat Gobel menyelamatkan produsen jamu PT Nyonya Meneer.

Mendag menegaskan, sangat disayangkan jika perusahaan sekelas PT Nyonya Meneer tumbang akibat permasalahan utang dengan kreditur.

Dengan itu, Mendag Enggartiasto menyambut baik jika ada pengusaha yang ingin menyelamatkan perusahaan jamu tersebut.

"Kalau ada yang bisa melakukan (penyelamatan) saya happy. Perusahaan itu terlalu besar untuk ada masalah, sayang lah," ujar Mendag di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional, Dwi Ranny Pertiwi Zarman membenarkan atas rencana penyelamatan PT Nyonya Meneer oleh Rachmat Gobel.

(Baca: Tak Mampu Bayar Utang, Pabrik Jamu Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit)

 

"Iya benar (diselamatkan). Saya kebetulan tidak hadir dalam pertemuannya semalam, tapi itu benar," kata Ranny saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/8/2017).

Ranny menjelaskan, saat ini pihaknya belum mengetahui lebih lanjut terkait bagaimana mekanisme yang dilakukan untuk penyelamatan PT Nyonya Meneer oleh Rachmat Gobel.

"Tahap awal untuk bayarkan gaji karyawan dan tagihan-tagihan suplier. Bukan mengambil alih, tapi membantu restrukturisasi pembayaran utang," jelasnya.

Seperti diketahui, Pengadilan Negeri (PN) Semarang Kamis (3/8/2017) menyatakan produsen jamu Nyonya Meneer pailit.

Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar utang.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum berhasil meminta konfirmasi dari Rachmat Gobel. Dia belum merespon pesan singkat yang dikirimkan Kompas.com kepadanya. 

Kompas TV Perusahaan jamu legendaris Nyonya Meneer harus merumahkan karyawan dan terlilit utang Rp 89 miliar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com