LONDON, KOMPAS.com - China selama ini berperan sebagai urat nadi ekonomi Korea Utara (Korut) ketike negara tersebut diberi sanksi PBB.
Negeri Tirai Bambu tersebut selama ini membiarkan bahan bakar minyak dan batu bara didistribusikan melintas batas negara, bantuan pangan, hingga izin perdagangan ke Korut.
Namun, baru-baru ini China dan 14 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melakukan voting untuk menjatuhkan sanksi baru bagi Korut. Pasalnya, negara itu terus-terusan melakukan uji rudal balistik antarbenua.
Kalau sanksi itu benar terjadi, maka kemungkinan besar ekonomi Korut akan amblas. Alasannya, 90 persen perdagangan internasional Korut dilakukan dengan China.
Mengutip CNN Money, Senin (14/8/2017), ada empat aspek yang dapat dilakukan China berdampak besar pada perekonomian Korut. Berikut penjelasannya:
1. Tergantung batu bara
Energi Korut sangat bergantung pada produksi dan ekspor batu bara, yang mayoritas dijual ke China. Batu bara menyumbang sepertiga dari total ekspor Korut pada tahun 2015.
Pendapatan Korut dari ekspor batu bara mulai merosot pada Februari 2017 lalu ketika China menyatakan bakal melarang semua impor batu bara dari Korut.
China pun dapat meningkatkan tekanannya atas Korut dengan lebih jauh membatasi penjualan BBM ke negara itu.
2. Suplai dana ditekan
Perbankan AS dan sekutu-sekutunya telah berupaya menekan pasokan uang pemerintah Korut dan memutusnya dari sistem perbankan global.
Pada Juni 2017 lalu, Departemen Keuangan AS pun memblokir bank China dari sistem perbankan AS karena dugaan keterkaitan finansial dengan Korut.
AS berusaha memblokir Korut dari sistem perbankan global karena dikhawatirkan akan ada aliran dana untuk membiayai program nuklir. China pun dapat mengarahkan regulator untuk menjatuhkan sanksi bagi bank yang berurusan dengan Korut.
3. Dana tersimpan di China
Uang tunai John Park, direktur Korea Working Group di Harvard Kennedy School pernah menyatakan bahwa Korut memiliki uang dalam jumlah besar di China yang dapat digunakan untuk mendukung program nuklir. Uang itu dipercaya disimpan dalam mata uang dollar AS dan yuan.