Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Materi Sadar Pajak Masuk Universitas, Dosen Diberi Pelatihan Khusus

Kompas.com - 14/08/2017, 08:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Materi sadar pajak akan masuk ke kurikulum pendidikan tinggi. Materi tersebut bukan sebagai mata kuliah, melainkan disisipkan ke dalam mata kuliah wajib umum (MKWU).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pelatihan kepada para dosen MKWU agar mereka memiliki pemahaman yang baik terkait pajak serta materinya.

"Sehingga dapat memiliki pengetahuan yang tepat dalam memberikan kesadaran pajak kepada para mahasiswa," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sudah memberikan lampu hijau. Dipastikan materi kesadaran pajak bisa masuk ke dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, Agama, Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan pada tahun ajaran 2017-2018.

Bahkan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti sudah Surat Edaran (SE) kepada pimpinan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia terkait penerapan materi sadar pajak.

Bagi Ditjen Pajak, masuknya materi kesadaran pajak ke dalam perguruan tinggi merupakan investasi yang berharga. Sebab diharapkan hal itu mampu mencetak generasi sadar pajak.

Nantinya Ditjen Pajak juga akan menyediakan buku referensi materi kesadaran pajak, bimbingan teknis kepada para dosen MKWU, dan portal edukasi.go.id sebagai salah satu kanal penyediaan informasi bagi seluruh tingkat pendidikan.

Selain perguruan tinggi, materi sadar pajak juga akan dimasukan ke tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA. Ditjen Pajak sudah menandatangani perjanjian kerjasama Eselon I di lingkungan Kemendikbud terkait rencana itu akhir pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com