Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Indonesia Paling Bahagia adalah Mereka yang Single

Kompas.com - 15/08/2017, 16:41 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang Indonesia yang belum menikah atau single ternyata paling bahagia. Begitulah gambaran Indeks Kebahagiaan Indonesia 2017 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jadi bahagialah yang paling single," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Ya, tentu saja pernyataan itu disambut gelak tawa para awak media yang hadir meliput konferensi pers rutin BPS tersebut.

Berdasarkan status perkawinan, indeks kebahagiaannya penduduk yang belum menikah mencapai 71,53, lebih tinggi dari penduduk yang sudah menikah yang hanya 71,09.

(Baca: Ini Alasan Orang Belum Menikah Lebih Bahagia ketimbang yang Sudah Menikah)

Sementara penduduk yang sudah menikah namun cerai hidup, indeks kebahagiaannya 67,83. Adapun penduduk yang sudah menikah namun cerai mati, indeks kebahagiaannya yaitu 67,37.

Adapun bila dilihat dari indeks dimensi perasaan, maka penduduk yang sudah menikah namun cerai hidup menjadi yang terendah yaitu 64,19.

Penduduk yang sudah menikah namun cerai hidup juga punya indeks dimensi kepuasan sosial paling rendah diantara lainnya yaitu hanya yaitu 68,14.

"Jadi yang tidak bahagia itu cerai hidup, dia sudah cerai melihat mantannya ke sana kemari melihat mantannya digandeng jadi tidak bahagia, kalau boleh pilih lebih baik cerai mati," kata Suhariyanto.

(Baca: Inflasi Rendah Jadikan Thailand Negara Paling Bahagia di Dunia)

Sementara itu dilihat dari umur, penduduk Indonesia yang memiliki indeks kebahagian paling tinggi yaitu umur 24 tahun ke bawah. Semakin bertambahnya umur, indeks kebahagiaan akan semakin menurun.

Adapun bila dilihat menurut Provinsi, penduduk dengan indeks kebahagiaan paling tinggi ada di Provinsi Maluku Utara (75,68), Maluku (73,77), dan Sulawesi Utara (73,69).

Survei Indeks kebahagiaan ini bertujuan untuk informasi rinci tentang tingkat kebahagian masyarakat Indonesia.

Survei diakukan pada April 2017 di 487 kabupaten atau kota di 34 provinsi, dengan sampel sekitar 72.317 rumah tangga.

Setiap rumah tangga sampel dipilih kepala rumah tangga atau pasangan kepala rumah tangga sebagai responden untuk mewakili rumah tangga tersebut.

Kompas TV Meski sudah menganalisis pergeseran, belum ada data lebih lengkap untuk menggambarkan pola konsumsi digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com