Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bank Menyusul Ikut Sistem Pembayaran Nontunai Tol

Kompas.com - 15/08/2017, 22:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, sebanyak tiga bank akan segera ikut serta dalam sinergi penerapan pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol dengan uang elektronik. Ketiga bank itu adalah Bank DKI, Bank Mega, dan Bank Nobu.

Saat ini sudah ada lima bank yang telah ikut serta dalam penerapan pembayaran secara nontunai di gerbang tol. Bank-bank itu antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (E-Money), PT Bank Central Asia Tbk (Flazz), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (TapCash), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Brizzi), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Blink).

Direktur Eksekutif Program Transformasi BI Aribowo mengatakan, ketiga bank tersebut nantinya akan menggunakan produk uang elektronik yang dimiliki ketiga bank itu, yakni Mega Cash Bank Mega, JakCard Bank DKI, dan Nobu E-money Bank Nobu.

"Tahap pertama fokus pada lima bank dulu. Desember 2017 akan ada tiga bank lagi yang ditambah yaitu Bank DKI, Bank Mega, dan Bank Nobu yang akan terlaksana Desember 2017," kata Aribowo di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Menurut Aribowo, ketiga bank tersebut sudah mengajukan izin kepada BI untuk ikut serta dalam sinergi pembayaran tol secara nontunai dengan uang elektronik. Ketiga bank ini memang sudah lama menerbitkan uang elektronik, namun pangsa pasarnya masih sedikit.

"Sistemnya akan kita terapkan di tol ini sudah bisa membaca semua penerbit e-money. Bagi bank yang belum masuk, nanti masuknya bisa lewat co-branding kerjasama dengan bank-bank penerbit e-money," jelas Aribowo.

Penerapan pembayaran tol secara nontunai sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Pada April 2016 lalu, Presiden menyatakan bahwa transaksi di jalan tol harus bebas antrian dan harus dilakukan secara nontunai. Semua transaksi akan dilakukan dengan aplikasi-aplikasi sensorik. Aplikasi tersebut nantinya akan dihubungkan dengan akun di bank.

Pada periode Lebaran 2017 telah dilakukan uji coba pembayaran tol dengan transaksi nontunai. Hasilnya, pangsa transaksi nontunai di jalan tol meningkat signifikan dari 16,4 persen di Januari 2016 menjadi 28 persen pada Juni 2017. Nilai transaksi nontunai di jalan tol juga meningkat pesat antara 90 sampai 100 persen pada periode yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com