Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMN Tak Cukup Tutup Defisit Anggaran BPJS Kesehatan

Kompas.com - 15/08/2017, 22:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggunakan penyertaan modal negara (PMN) untuk menutupi defisit anggaran.

Pada semester I/2017, BPJS Kesehatan mencatatkan arus kas negatif, lantaran pengeluaran lebih besar Rp 5,8 triliun ketimbang jumlah penerimaannya.

Hingga akhir Juni 2017, penerimaan BPJS Kesehatan senilai Rp 35,6 triliun, sedangkan pengeluaran tercatat senilai Rp 41,5 triliun.

"Penyertaan pemerintah (PMN) sekitar Rp 3,6 triliun. Ini masih dalam proses untuk dicairkan agar bisa menutupi (defisit anggaran)," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfam Humaidi, kepada wartawan, di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).

Pada prinsipnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menutupi defisit anggaran. Yakni penyesuaian iuran dengan perhitungan aktuaria, pengurangan manfaat, dan PMN.

Tahun ini, BPJS Kesehatan memutuskan menutupi defisit anggaran dengan menambah suntikan modal. Sedangkan pada tahun 2016 lalu, BPJS Kesehatan menutupi defisit dengan menyesuaikan iuran dan pengajuan PMN.

Perseroan tidak akan mengurangi pemanfaatan BPJS Kesehatan, atau dengan tidak mengcover salah satu penyakit tertentu.

PMN untuk BPJS Kesehatan pada APBN 2017 sebesar Rp 3,6 triliun. Pada tahun 2016, PMN sebesar Rp 6 triliun dan pada 2015 sebesar Rp 5 triliun.

Besarnya pengeluaran disebabkan karena banyaknya tindakan kuratif untuk penyakit tidak menular.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan, tahun lalu, anggaran BPJS Kesehatan terserap Rp 7,4 triliun untuk tindakan kuratif penyakit jantung.

"Selama ini orang punya penyakit itu disimpan, tiba-tiba dapat kemudahan pembiayaan," kata Fachmi.

Dia mencontohkan, peserta BPJS untuk mendapatkan ruang kelas III perlu membayar iuran Rp 25.500 per bulan. Sedangkan berdasar perhitungan aktuaria, iurannya seharusnya sebesar Rp 53.000 per bulan.

Fachmi berharap, jumlah orang sakit semakin berkurang. Terlebih pemerintah telah mencanangkan program "Gerakan Hidup Masyarakat Sehat". Dalam program tersebut, masyarakat diedukasi untuk berbudaya hidup sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com