Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Suku Bunga Kredit Masih Berpeluang Turun

Kompas.com - 16/08/2017, 18:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan suku bunga kredit hingga paruh pertama tahun 2017 masih dalam laju yang lambat. Per Juni 2017, suku bunga kredit masih bertengger pada posisi 11,7 persen.

Terkait kondisi tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebut, pihaknya terus melihat penurunan pada suku bunga kredit maupun suku bunga simpanan.

Namun demikian, penurunan suku bunga simpanan lebih cepat ketimbang suku bunga kredit.

Adapun lambatnya penurunan suku bunga kredit disebabkan perbankan yang masih belum selesai dalam melakukan konsolidasi. Dengan demikian, perbankan masih banyak melakukan langkah penyehatan bisnis.

"Mereka banyak lakukan penyehatan, lebih hati-hati dalam memberikan kredit," jelas Agus di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8/2017).

(Baca: BI Masih Punya Ruang untuk Turunkan Suku Bunga)

Selain itu, faktor lain yang dipantau bank sentral adalah kemungkinan kondisi bila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memperpanjang relaksasi aturan kredit yang dipastikan akan memberikan dampak pula.

Setelah perbankan selesai melakukan konsolidasi, bisnis perbankan akan lebih sehat. Agus menyatakan, pihaknya juga memantau bahwa pertumbuhan kredit hingga semester I 2017 masih belum menggembirakan, yakni masih di bawah dua digit.

Hal tersebut, imbuh Agus, diduga juga menjadi faktor penyebab suku bunga kredit turun dalam laju yang lambat.

"Padahal bunga di overnight itu kondisinya sudah lebih rendah daripada bunga kredit," tutur Agus.

Kompas TV BI Tahan Bunga Sampai Akhir 2017?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com