JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melaporkan penurunan laba bersih pada semester I tahun 2017. Laba bersih semester pertama 2017 tercatat 1,4 miliar dollar AS atau turun 24 persen dibandingkan semester pertama 2016.
Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan penyebab turunnya laba tersebut karena keputusan pemerintah untuk tidak meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga akhir tahun.
"Sampai September, tidak ada kenaikan harga (BBM). Itu yang saya kira jadi salah satu penyebab (laba bersih) turun," kata Elia, di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).
Pendapatan semester I tahun 2017 sebenarnya meningkat 19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Namun tren harga minyak dunia terus meningkat sehingga berpengaruh pada peningkatan beban pokok penjualan di sektor hilir, dan berdampak pada perolehan laba bersih perusahaan.
Elia menjelaskan, terjadi kenaikan harga minyak mentah sekitar 30 persen dari 36,16 dolar AS per barel menjadi 48,9 dolar AS per barel. Hal ini menekan net income dan laba sebelum dipangkas bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA.
"Net income tertekan dari 1,83 miliar dollar AS menjadi 1,4 miliar dollar AS. Kemudian EBITDA turun dari 4,1 miliar dolar AS menjadi 3,16 miliar dolar AS," kata Elia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.