Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Andi Amran Kobarkan Nasionalisme Lewat Kampanye Makan Buah Lokal

Kompas.com - 17/08/2017, 11:27 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman punya cara cerdas untuk membakar nasionalisme seluruh rakyat Indonesia. Melalui kampanye makan buah nusantara, rakyat Indonesia diajak untuk lebih mencintai tanah air yang telah mempersembahkan buah berkualitas tinggi.

"Mencintai produksi buah Indonesia sama seperti mencintai merah putih, mencintai petani Indonesia, mencintai Bangsa Indonesia. Ayo kita konsumsi buah lokal, mari makan buah nusantara," katanya sambil membagikan buah-buahan lokal pada pengunjung car free day di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).

Kementerian Pertanian sengaja memanfaatkan akhir pekan untuk mengadakan kegiatan bertema "Aku Cinta Buah Nusantara." Usai senam pagi bersama, kementerian menggelar acara makan buah bersama ribuan pengunjung car free day.

Saat itu, ribuan kilogram buah dibagikan gratis. Buah nusantara seperti pisang, jeruk, belimbing, salak, jambu air, buah naga, duku, mangga, jambu kristal, nanas dibagikan pada masyarakat.

"Kami mengajak masyarakat Indonesia agar mencintai buah lokal, buah produksi kita sendiri. Sekarang ini buah kita kualitasnya tidak kalah dengan negara lain," kata Andi Amran.

Keunggulan kekayaan alam nusantara membawa berkah tersendiri bagi Indonesia. Berbagai macam buah mampu tumbuh subur di tanah Indonesia.

Keanekaragaman hayati yang ada, patut disyukuri oleh seluruh rakyat Indonesia dengan meningkatkan produksi yang ada dan mengkonsumsi buah lokal.

Keunggulan buah nusantara juga diminati negara lain. Saat ini, Indonesia mengekspor beberapa buah unggulan seperti nanas, mangga, dan manggis.

Ia optimistis jumlah dan jenis buah-buahan yang akan diekspor bakal bertambah signifikan.

Pemerintah, Amran melanjutkan, tak tinggal diam. Pada petani buah diberi bibit unggul dan pupuk gratis. Tujuannya, meningkatkan jumlah serta kualitas produk pertanian.

Embung Desa Lerep, Ungaran Barat
kompas.com/ syahrul munir Embung Desa Lerep, Ungaran Barat

Selain itu, pemerintah akan fokus mengolah beberapa jenis lahan yang selama ini masih kurang optimal pemanfaatannya.

Pertama, swampland (daerah rawa) lahan pasang surut. Luas daerah rawa mencapai 21 juta hektar dengan lahan potensial seluas 10 hektar.

Ada juga rain fat land  atau tanah tadah hujan yang ditanami hanya sekali dalam setahun karena bergantung pada curah hujan. Lahan jenis itu, kata Amran, bisa ditanami tiga kali dengan membangun rain water harvesting system.

"Ada dua raksasa yang harus kita bangunkan di Indonesia," katanya.

Untuk mewujudkannya, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDTT untuk membangun 30 ribu embung yang nantinya akan mengairi sekitar 4 juta hektar lahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com