Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Rata-rata Usia Pensiun di Seluruh Dunia?

Kompas.com - 21/08/2017, 07:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Di Indonesia, usia rata-rata pensiun seorang pegawai adalah 55 atau 60 tahun. Nah, apakah hal yang sama juga terjadi di negara-negara lainnya di dunia?

Mengutip CNBC, Minggu (20/8/2017), Aperion Care mencatat usia rata-rata pensiun warga AS adalah 63 tahun. Sementara itu, rata-rata usia pensiun di China adalah 55 tahun.

Aperion Care menciptakan sebuah peta interaktif yang menunjukkan usia pensiun resmi dan rata-rata di seluruh dunia. Rata-rata usia pensiun di Uni Emirat Arab adalah 47 tahun, sementara di Norwegia adalah 67 tahun.

Meskipun dalam peta tersebut China berada pada urutan kedua terbawah usia pensiun, namun pemerintah China sudah memasang rencana untuk menaikkan usia pensiun secara gradual. Secara umum, usia rata-rata pensiun di seluruh dunia mengalami peningkatan.

"Terlihat hampir setiap negara (menaikkan usia pensiun)," kata Arie Kapteyn, seorang profesor di bidang ekonomi.

Kapteyn menyatakan, kecenderungan tersebut terjadi di hampir di seluruh negara maju. Lalu, apa yang menjadi alasan usia rata-rata pensiun menjadi lebih tua.

Menurut Kapteyn, masyarakat cenderung semakin sehat dan hidup lebih lama. Oleh sebab itu, mereka butuh sokongan untuk periode yang lebih lama.

Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah sudah memiliki gambaran di usia berapa Anda ingin pensiun dan menikmati hidup? Pilihan tergantung sepenuhnya pada Anda.

Namun, jangan lupa bahwa pensiun sangat membutuhkan perencanaan yang matang, jadi jangan lupa mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com