Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Penggilingan Padi Mencapai 70 Juta Ton Gabah per Tahun

Kompas.com - 21/08/2017, 09:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) diharapkan bisa mengawal mutu beras nasional sehingga bisa berdaya saing di pasaran dalam negeri maupun di pasar Internasional.

Demikian dikatakan oleh Ketua Bidang Organisasi DPP Perpadi, Abdul Waris Pattiwiri saat mengukuhkan Pengurus DPD Perpadi Jawa Tengah di Banaran Kafe Gemawang, Jambu, Kabupaten Semarang, Sabtu (19/8/2017) sore.

Menurutnya, Perpadi merupakan aset nasional karena perannya menjadi agen pengembangan khususnya di pedesaan. Tidak bisa dibantah, bahwa aktivitas Perpadi selama ini ikut menggerakkkan ekonomi pedesaan.

Data BPS pada 2012 menyebutkan, di Indonesia jumlah penggilingan padi sebanyak 182.199 unit. Terdiri atas 2.076 penggilingan padi berskala besar, 8.628 penggilingan padi skala menengah, dan 171.495 unit penggilingan padi skala kecil.

(Baca: Usaha Penggilingan Padi Rakyat Tak Mampu Bersaing)

 

"Sedangkan potensi penggilingan padinya setiap tahunnya mencapau 70 juta ton gabah produksi gabah petani," kata Waris, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/8/2017).

Ia menyatakan, masalah beras merupakan masalah hajat hidup orang banyak. Sehingga selayaknya setiap pelaku dan sistem agribisnis padi perlu mendapat pembinaan serta perlu diberdayakan secara tepat.

Salah satunya adalah penggilingan padi, sebab usaha ini merupakan jembatan penghubung antara proses pengolahan padi dan gabah menjadi beras petani.

"Dengan demikian, penggilingan padi memegang peranan penting dalam peningkatan nilai tata usaha tani mandiri," ujarnya.

Sekadar diketahui, Tim Formatur Pemilihan Pimpinan Harian DPD Perpadi Jateng telah memutuskan bahwa musyawarah luar biasa telah menetapkan Tulus Budiyono sebagai Ketua Perpadi Jateng periode 2017-2022.

Salah satu tugas utama DPD Perpadi Jateng adalah secepatnya membentuk kepengurusan DPC di masing-masing kabupaten/kota di Jateng.

"Kebijakan perberasan nasional harapannya segera mencair, sehingga kita bisa bekerja sesuai dengan arahan serta ketentuan,” kata Tulus.

Sementara itu Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari dalam sambutannya menegaskan, bahwa diperlukan kerjasama semua pihak untuk menjaga ketahanan pangan, keterjangkauan, stabilitas harga, dan keamanan pangan nasional.

Apalagi saat ini masyarakat modern menuntut asupan yang bermutu dan berkualitas.

"Saya kira di sinilah letak tugas penting kita, sebagai bagian industri perberasan di tanah air," kata Djoni.

Kompas TV Menghidupkan Kembali Tradisi "Nutu Padi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com