Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Makanan dan Minuman Nasional Siap Unjuk Gigi di Jerman

Kompas.com - 22/08/2017, 20:41 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kemeterian Perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong pelaku industri makanan dan minuman dalam negeri untuk merambah pasar ekspor di samping pasar nasional.

Salah satunya dengan mengajak pelaku industri ikut berpartisipasi dalam pameran berskala internasional yakni Pameran Anuga di Kota Cologne, Jerman pada 7 hingga 11 Oktober 2017 mendatang.

“Harapannya, melalui partisipasi di pameran Anuga ini, produk makanan dan minuman Indonesia dapat lebih dikenal di dunia internasional dan dapat mengisi pasar ekspor khususnya ke Eropa,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Enny Ratnaningtyas di Kemenperin Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Anuga merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di dunia yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1919 di Stuttgart, Jerman dan rutin digelar setiap dua tahun sekali.

Menurut Enny, pihaknya pertama kali memfasilitasi untuk pameran Anuga pada tahun 2015, dengan membangun Paviliun Indonesia seluas 114,50 meter persegi.

Saat itu, 15 perusahaan makanan dan minuman lokal mempromosikan berbagai produk seperti olahan ikan, makanan ringan, teh, kopi, minuman ringan, produk coklat olahan, tepung premix dan bahan makanan organik.

“Pada Anuga 2015, Paviliun Indonesia dapat membukukan potensial transaksi sebesar 2,4 juta dollar AS dan transaksi on the spot sebesar 11,6 juta dollar AS,” ungkapnya.

Di Anuga 2017, Paviliun Indonesia akan menempati hall 1 seluas 152 meter persegi dan diikuti sebanyak 17 perusahaan makanan dan minuman.

“Melihat besarnya peluang tahun lalu, target potential buyer tahun ini diharapkan dapat lebih dari 3 juta dollar AS dan transaksi on the spot mencapai 12 juta dollar AS,” tuturnya.

Pada Anuga 2017, juga akan dipajang produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) binaan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat. “Misalnya ditampilkan rendang kaleng dan brown sugar,” imbuh Enny.

Produk Halal

Enny menegaskan, dengan berkembang pesatnya pasar produk halal di Eropa, produk halal Indonesia mampu mendapat pasar tersendiri dan sanggup bersaing dengan produk dari Benua Biru.

”Untuk itu, pameran ini menjadi ajang membuka wawasan bahwa industri makanan di Indonesia telah memenuhi syarat terhadap mutu, keamanan pangan ataupun sertifikat yang harus dipenuhi di pasar internasional,” paparnya.

Sebagai pameran makanan dan minuman tingkat internasional yang akan dikunjungi sebanyak 160.000 orang dari 190 negara berbagai penjuru dunia.

Diharapkan Anuga bisa membuka peluang pasar ekspor non tradisional seperti ke negara-negara kawasan Amerika Utara, Tengah dan Selatan, Eropa Utara, Tengah dan Timur, Afrika, serta Timur Tengah.

###FOTO### Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Enny Ratnaningtyas (kiri) saat konfrensi pers terkait industri makanan dan minuman nasional akan mengikuti pameran Anuga, Jerman di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com