Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Hotel dari Acara IMF-WB 2018 di Bali Bisa Mencapai Rp 1,8 Triliun

Kompas.com - 24/08/2017, 17:06 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Omzet hotel-hotel di Bali selama perhelatan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB) pada Oktober 2018 diperkirakan total mencapai Rp 1,8 triliun.

Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan (annual meeting) IMF – WB pada 12 – 14 Oktober 2018. Ini merupakan kali pertama Indonesia menggelar event ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 18.000 delegasi dari 189 negara. Selain Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, delegasi tiap-tiap negara juga terdiri dari staf, pelaku bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.

Chairman Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana Kamis (24/8/2017) di Bali mengatakan, para delegasi tersebut akan menginap di 180 hotel bintang 4 dan 5 yang berada di sekitar Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Jumlah kamar yang dipesan di hotel-hotel di kawasan Nusa Dua, Sawangan, Jimbaran, Tanjung Benoa, dan Uluwatu diperkirakan mencapai 13.500 kamar. Adapun di hotel-hotel di kawasan Kuta, Seminyak, Sanur, dan Ubud diperkirakan mencapai 4.500 kamar.

“Para delegasi tersebut kemungkinan rata-rata akan berada di Bali selama 10 hari. Sebab, sebelum dan sesudah IMF-WB annual meeting, ada banyak pula agenda-agenda lain,” katanya.

Tarif kamar hotel di kawasan Nusa Dua sekitar 600 dollar AS per malam, sementara di kawasan Kuta sekitar 200 dollar AS per malam.

“Jika dirata-rata, maka tiap satu orang akan menghabiskan sekitar Rp 100 juta untuk kamar hotel saja. Jika ada 18.000 delegasi, maka total biaya hotel delegasi mencapai Rp 1,8 triliun,” katanya.

Selain dari hotel, Bali juga akan mendapatkan pemasukan yang besar dari belanja dan wisata para delegasi. Daerah-daerah wisata lain di Indonesia diperkirakan juga akan kecipratan untung mengingat banyak ditawarkan berbagai paket wisata Tanah Air kepada para delegasi.

Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengatakan, IMF-WB Annual meeting akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali pada 2018. Selain belanja hotel, wisata, dan cenderamata, investasi juga akan masuk ke Bali.

"Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi Bali pada 2018 akan mencapai 6 - 7 persen. Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2017 sekitar 5,74 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com