Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kawasan Industri Kini Rambah Bisnis Air Mineral

Kompas.com - 24/08/2017, 20:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) kini tidak hanya merupakan pengelola kawasan industri. Perseroan juga kini merambah bisnis ritel dengan menghadirkan produk air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek JFresh.

Produk air mineral ini merupakan hasil kerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II selaku produsen AMDK.

Direktur Keuangan dan Operasional JIEP Sitta Izza Rosdaniah menyatakan, kerja sama ini dilakukan lantaran JIEP belum memiliki teknologi dan pabrik untuk memproduksi sendiri.

"Untuk menghadapi pasar yang disruptif, kami harus mencari terobosan. Apa yang dibutuhkan dan basic needs, kami sendiri dan grup kita butuh itu. Kami mengisi value chain (rantai nilai)," kata Sitta kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

(Baca: Pelindo II Gandeng JIEP Bangun Area Logistik Syariah )

Sitta menyatakan, produk air mineral ini akan hadir memenuhi kebutuhan di kawasan JIEP. Pasalnya, saat ini JIEP diisi oleh sekitar 65.000 orang pegawai yang tentu saja menjadi pasar yang besar dan tersendiri bagi JIEP.

Selain itu, imbuh Sitta, JIEP juga kini tengah dikembangkan tak hanya sekedar kawasan industri.

Menurut Sitta, JIEP akan segera meluncurkan food center atau pusat kuliner dan pusat kreatif, yang digagas bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Kami juga punya produk JIEP International Convention Center. Kami sudah mulai membangun financial center building," ungkap Sitta.

Untuk saat ini, JFresh akan memenuhi kebutuhan air minum di JIEP. Kawasan industri tersebut saat ini dihuni oleh setidaknya 400 perusahaan.

Terkait persaingan, Sitta mengaku pihaknya tidak terlalu cemas dengan persaingan dengan produk AMDK lain yang sudah lebih besar.

Pasalnya, persaingan pasti ada dalam setiap kegiatan usaha. Di samping itu, Sitta juga menyatakan tidak menutup kemungkinan JFresh dipasarkan ke daerah yang lebih luas.

Akan tetapi, untuk saat ini pihaknya masih akan fokus memasarkan produk air mineral tersebut untuk kebutuhan di kawasan JIEP sendiri.

Kompas TV Kopi Bening Ala Clear Coffee

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com