JAKARTA, KOMPAS.com - Dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia, mayoritas memang memeluk agama Islam atau muslim. Dengan jumlah populasi demikian, saat ini Indonesia masih menyandang status sebagai negara muslim terbesar di dunia serta negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Dengan status demikian, banyak hal strategis yang seharusnya bisa menjadi peluang pertumbuhan Indonesia. Misalnya saja, Indonesia membidik jadi pusat fashion muslim dunia.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, ekspor produk fashion Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2011-2015 ekspor produk busana muslim menunjukkan kenaikan sebesar 8,15 persen, dengan nilai ekspor mencapai 4,57 miliar dollar AS.
Hingga Mei 2016, nilai ekspor fashion mencapai 1,7 miliar dollar AS, dengan negara tujuan ekspor terutama ke AS, Jepang, Jerman, Korsel, Inggris, Australia, Kanada, Uni Emirat Arab (UEA), Belgia dan China.
Namun, bagaimana jika Indonesia diprediksi tidak lagi menjadi negara muslim terbesar dunia? Artikel mengenai prediksi yang disampaikan oleh Kepala Bappenas Bambang brodjonegoro ini menyita perhatian pembaca kanal ekonomi Kompas.com.
Artikel mengenai jatuh-bangun mantan office boy Ali MUharam yang kini sukses meraup miliaran rupiah per bulan dari usaha Makaroni Ngehe juga banyak dibaca, selain juga terkait operasi tangkap tangan (OTT) penangkapan pejabat Kementerian Perhubungan pada Rabu (23/8/2017) malam.
Berikut 5 berita populer kanal ekonomi Kompas.com pada Kamis (24/8/2017) yang bisa Anda Baca kembali hari ini.
1. Indonesia Diprediksi Tak Lagi Jadi Negara Berpenduduk Muslim Terbesar
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas) menyebut Indonesia tak akan lagi menjadi negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan penduduk di Indonesia menurun.
Tahun ini, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 260 juta jiwa. Pada 100 tahun kemerdekaan atau tahun 2045, penduduk Indonesia diprediksi berjumlah 320 juta jiwa.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 4 dunia dengan jumlah penduduk terbesar, sesudah China, India, dan Amerika Serikat.
Baca selengkapnya di sini: Indonesia Diprediksi Tak Lagi Jadi Negara Berpenduduk Muslim Terbesar di Dunia
Ali bercerita, sebelum memulai bisnis makaroni, dirinya banyak mengalami pasang surut menjalani kehidupan. Berbagai hambatan dan tantangan pernah dia rasakan demi mencari pundi-pundi rupiah.
Bermodalkan Rp 20 juta hasil utang, dirinya pun mencari tempat peruntungan untuk memulai usaha Makaroni Ngehe di Jakarta, dan mendapatkan lokasi di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dia kontrak secara bulanan.