Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Kesehatan Hewan Kurban

Kompas.com - 27/08/2017, 12:08 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menghadapi Hari Raya Idul Adha 2017, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan beberapa upaya dan pengawasan terhadap pasokan maupun kesehatan hewan kurban di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di provinsi-provinsi yang jadi sentra peternakan.

Provinsi-provinsi yang dimaksud yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timu, dan Sulawesi Selatan.

"Ternak yang siap dipasok untuk ibadah kurban tahun 2017 dari seluruh provinsi khususnya kantong-kantong ternak yaitu sebanyak 1.432.940 ekor, terdiri dari 440.323 ekor sapi, 9.851 ekor kerbau, 755.288 ekor kambing dan 227.479 ekor domba. Jumlah pasokan ini saya jamin cukup untuk memenuhi permintaan ternak kurban tahun 2017," ujar Ketut saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (27/8/2017).

Menurutnya, kebutuan hewan kurban pada tahun ini diprediksi meningkat 10 persen dibandingkan tahun 2016 lalu.

"Saya prediksi sebanyak 1.121.754 ekor atau mengalami kenaikan sebanyak 10 persen dari total penyembelihan ternak kurban tahun 2016 yaitu sebanyak 1.019,777 ekor, terdiri dari 279.221 ekor sapi, 7.535 ekor kerbau, 650.583 ekor kambing, dan 82.438 ekor domba," jelasnya.

Ketut menegaskan, hingga saat ini pasokan hewan kurban sudah mulau didistribusikan dari sentra-sentra peternakan menuju daerah-daerah konsumen baik melalui jalur darat maupun laut dengan memanfaatkan kapal ternak.

"Kondisi ini bisa dilihat dengan telah banyaknya ternak kurban yang siap dijual di tempat-tempat penjualan khususnya yang tersebar di wilayah Jabodetabek," paparnya.

Selain memastikan pasokan hewan kurban mencukupi kebutuhan Idul Adha, pihaknya juga melakukan tindakan preventif dengan memastikan kesehatan dan keamanan ternak kurban aman dikonsumsi.

"Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan oleh dokter hewan setempat yang dibuktikan dengan adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," jelasnya.

Selain itu, lanjut Ketut setiap pendistribusian ternak kurban pasti akan dilakukan pemeriksaan baik di pelabuhan-pelabuhan masuk oleh petugas karantina hewan maupun pemeriksaan di cek point oleh petugas dinas peternakan dan kesehatan hewan.

"Apabila angkutab ternak tidak dapat menunjukkan kelengkapan SKKH tersebut, maka akan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan ulang untuk menjamin ternak kurban dalam kondisi sehat," tegas Ketut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com