Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhamar Perbangkara, Manfaatkan Sisa Kayu Jadi Pundi-pundi Uang

Kompas.com - 28/08/2017, 06:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari kepeduliannya terhadap alam, menggugah Dhamar Perbangkara menjadi seorang pengusaha handicraft berbahan sisa atau limbah kayu yang diberi label Gauri Art Division.

Dhamar kini dikenal sebagai eksportir perkakas dapur dari bahan sisa kayu ke negara-negara besar seperti Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Selain itu, ia juga dapat memberdayakan masyarakat di pedesaan-pedesaan di Bali untuk membuat kerajian dan menghasilkan uang.

Namun siapa sangka, kesuksesannya kini harus diraih dengan mengorbankan pekerjaannya dahulu sebagai Asisten Desainer.

Kepada Kompas.com, ayah dua anak tersebut menceritakan perjuangannya dalam membangun usaha handicraft.

(Baca: Dengan Sisa Kayu, Dhamar Raih Omzet Rp 100 Juta Per Tiga Bulan)

"Awalnya, saya bekerja sebagai asistem desainer supervisi interior oleh seorang bule (yang datang ke Bali), dia tuh melakukan ekspor furniture interior," kata Dhamar, di Hotel Ibis Jakarta, Sabtu (26/8/2017).

Saat bekerja sama dengan orang asing tersebut, Dhamar sudah membawa Gauri, sebagai rekanan usaha untuk desain. Saat itu, Gauri Art Division belum fokus menjalani usaha handicraft.

Suatu hari, Dhamar pernah diminta untuk mengecek lapangan. Dia melihat ada produksi kayu yang banyak membuang dan tak mempergunakan kembali sisa-sisa kayu tersebut.

Dari situlah, Dhamar merasa prihatin. Padahal, menurut dia, sumber daya alam semakin menipis akibat terlalu banyak eksploitasi. Kemudian Dhamar membeli potongan-potongan kayu tersebut.

Ada pula perusahaan yang memberikan sisa kayu gratis kepadanya. Selama bekerja dengan orang asing sekitar 1 tahun, Dhamar mengaku banyak bertemu dengan pengusaha maupun pengrajin kayu handicraft.

Dari situlah, Dhamar memiliki ide untuk mengumpulkan kayu bekas dan mengolahnya menjadi handicraft. Menurut dia, kualitas sisa kayu tak kalah dengan kayu premium pada umumnya.

Contohnya saja kayu jati yang usianya sudah ratusan tahun, menurut dia, tak layak untuk dibuang begitu saja.

Fokus Geluti Usaha Handicraft

Saat bekerja bersama orang asing, Dhamar menyadari, selama ini orang Indonesia atau orang Bali sendiri tidak pernah menjadi pemain utama di negaranya sendiri.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com