Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit "Uzurnya" Rusak, Telkom Masih Hitung Kerugian

Kompas.com - 28/08/2017, 15:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit Telkom 1 tak mampu lagi melawan waktu. Satelit yang diluncurkan pada tahun 1999 itu mengalami gangguan dan tumbang pada Jumat, pekan lalu.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk selaku pemilik satelit itu mengaku belum bisa membeberkan dampak kerugian finansial akibat rusaknya satelit yang sudah berusia 18 tahun itu.

"Kerugian belum kami hitung," ujar Direktur Utama Telkom Alex Sinaga dalam konferensi pers di Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Saat ini tutur Alex, pihaknya fokus kepada upaya percepatan pemulihan layanan kepada pelanggan. Namun ia berjanji akan memberikan info seputar potensi kerugian akibat rusaknya satelit Telkom 1 itu.

Alex menuturkan bahwa kontribusi bisnis satelit kepada pendapatan perusahaan masih tergolong kecil yaitu 0,6 persen dari total pendapatan Telkom Grup. Meski begitu, Telkom sudah mengasuransikan Satelit Telkom 1 ke Jasindo.

(Baca: Ribuan ATM "Offline", Telkom Sampaikan Permohonan Maaf)

 

"Prosesnya akan kami lakukan demgan Jasindo setelah ada kesimpulan dan keputusan final bebetapa hari ke depan nanti kami juga sebagai perusahaan publik akan meng-update ke otoritas pasar modal," kata Alex.

Gangguan pada satelit Telkom 1 disebabkan anomali satelit yang umurnya sudah mencapai 18 tahun. Padahal satelit yang diluncurkan pada tahun 1999 tersebut di desain hanya dengan umur 15 tahun.

Telkom menyatakan, saat terakhir kali di cek dan dievaluasi pada 2016 lalu, satelit Telkom 1 dinyatakan masih normal dan bisa beroperasi hingga 2019 sesuai ketersediaan bahan bakarnya.

Namun pada 25 Agustus 2017 lalu, stasiun pengendali di Cibinong mendeteksi adanya penurunan kualitas layanan satelit secara perlahan dan mati total sekitar pukul 18.00 WIB.

Kompas TV India Luncurkan Satelit untuk Asia Selatan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com