Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Maskapai Buka Rute Baru, AP II Beri Insentif Khusus

Kompas.com - 30/08/2017, 12:20 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) menyatakan akan memberikan sejumlah insentif kepada maskapai penerbangan. Pemberian insentif kepada maskapai bertujuan untuk adanya penambahan rute penerbangan.

Selain itu, dengan insentif diharapkan maskapai dapat membuka rute yang belum dioperasikan. Sehingga, dengan adanya rute baru, makin banyak masyarakat yang menggunakan pesawat untuk berpergian.

"Kami memberikan insentif-insentif kepada airline juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pergerakan pesawat dan juga penumpang di mana target penumpang kita ditahun ini sekitar 104 juta penumpang ," ujar Public Relation Manager AP II, Yado Yarismano saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/8/2017).

(Baca: Sambut HUT RI, AP II Beri Insentif kepada Maskapai di Hari Kemerdekaan)

 

Dalam hal ini, Yado menuturkan, perseroan akan terus memberikan insentif kepada maskapai. Misalnya, insentif mendapatkan pengembalian uang kembali (cash back) sebesar 17 persen pada biaya jasa pendaratan di 13 bandara yang dikelola perseroan.

"Kami ada beberapa insentif. Ada yang cash insentif untuk airline yang membuka rute-rute baru atau yang menambah frekuensi baru. Untuk yang non-cash kami menyediakan beberapa media untuk mendukung materi-materi promosi dari airline," tutur dia.

Sebelumnya, AP II telah memberikan insentif berupa cash incentive kepada maskapai yang melayani penerbangan domestik pada tanggal 17 Agustus 2017 di seluruh bandara di bawah pengelolaan perusahaan.

Pada penerbangan domestik tanggal tersebut, cash incentive yang diberikan sebesar 17 persen dari biaya Jasa Pendaratan (landing charge), lalu 8 persen dari biaya Jasa Counter (counter fee) dan 45 persen dari biaya Jasa Aviobridge.

Kompas TV Antisipasi Mudik, Bandara Banjarmasin Bangun Rest Area
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com