Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Program "Tax Amnesty" di Indonesia, Laba AirAsia Turun

Kompas.com - 30/08/2017, 14:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Malaysia AirAsia membukukan laba bersih sebesar 92 juta ringgit atau 21 juta dollar AS pada kuartal II 2017. Capaian ini lebih rendah dibandingkan 342 juta ringgit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip Nikkei, Rabu (30/8/2017), AirAsia menyatakan penurunan laba disebabkan pembayaran pajak pada program amnesti pajak (tax amnesty) yang dilakukan pemerintah Indonesia.

AirAsia membayar pajak sebesar 212 juta ringgit pada program amnesti pajak di Indonesia. Dengan mengikuti pengampunan pajak, maka AirAsia tidak lagi mempunyai beban pajak untuk periode sebelum tahun 2016.

(Baca: Sah, Raline Shah Diangkat Jadi Komisaris Independen AirAsia Indonesia)

Selain itu, penurunan laba juga disebabkan biaya operasional yang meningkat karena naiknya rata-rata harga bahan bakar.

Pada semester I 2017, laba bersih grup AirAsia turun 37 persen menjadi 762 juta ringgit. Sementara itu, pendapatan tercatat sebesar 4,6 miliar ringgit.

Pendapatan AirAsia pada kuartal II 2017 naik 19 persen secara tahunan (yoy) menjadi 2,38 miliar ringgit.  Ini didorong peningkatan lalu lintas penumpang sebesar persen.

(Baca: Kapan AirAsia Indonesia Melantai di Bursa?)

 

Data tersebut termasuk data kinerja keuangan dari unit bisnis di Malaysia, Indonesia, dan Singapura.

Adapun load factor atau tingkat okupansi pesawat naik 2 persen menjadi 89 persen.

Perkuat Posisi

AirAsia berencana untuk menambah 22 pesawat baru hingga akhir tahun 2017 untuk menambah armadanya yang saat ini mencapai 178 pesawat.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisinya pada rute regional maupun domestik di Malaysia, Thailand, dan Filipina.

"Tahun ini adalah jumlah penambahan terbesar pesawat kami dalam 4 tahun," kata CEO AirAsia Tony Fernandes. 

Kompas TV Program amnesti pajak yang bergulir sejak 1 Juli 2016 lalu resmi berakhir Jumat (31/3).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com