Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Jadi Faktor Penting dalam Peningkatan Produksi Pangan

Kompas.com - 30/08/2017, 17:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis nasional meningkat. Dalam dua tahun terakhir, produksi beras dan jagung berhasil dicapai dengan tingkat pertumbuhan masing-masing di atas 5 persen dan 18 persen.

Pencapaian ini dipandang terjadi karena dukungan ketersediaan dan kebijakan pupuk. Oleh karena itu, industri pupuk dinilai harus berkembang.

(Baca: Tahun Ini, Pemerintah Bayar Utang Subsidi Pupuk Rp 4 Triliun)

"Sudah keniscayaan jika mau akselerasi produksi pertanian harus ditopang industri pupuk yang bagus,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana dalam keterangan resmi, Rabu (30/8/2017).

Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan, Husnain, mengatakan pemupukan berimbang dapat menyumbang lebih dari 20 persen kepada peningkatan produksi. Data ini didukung oleh berbagai penelitian terdahulu.

(Baca: Cegah Penyimpangan, Distribusi Pupuk Bersubsidi Pakai Pola Tertutup)

 

"Efektivitas penerapan pupuk berimbang dapat tercapai bila diperhatikan faktor-faktor penentu seperti status hara tanah dan teknik pemupukannya,” terang Husnain.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Koeshartono mengatakan pihaknya mendukung program ketahanan pangan melalui jaminan pasokan pupuk siap pakai dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pihaknya juga menyalurkan pupuk hingga keseluruh pelosok tanah air, untuk mengatasi melayani daerah terpencil  yang sulit dijangkau. 

"Pupuk Indonesia menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk ke kios remote serta menginvertarisir kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah terpencil, sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi ini bisa memenuhi kaidah 6 Tepat yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga,” terang Koeshartono.

Kompas TV Sindikat penjualan pupuk palsu beromzet puluhan miliar rupiah ini diungkap polisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com