Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga BUMN Pertama yang Terbitkan Produk Sekuritisasi KIK EBA

Kompas.com - 31/08/2017, 11:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu inovasi alternatif pendanaan yang dilakukan oleh BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah melalui penerbitan produk sekuritisasi bernama KIK EBA Mandiri JSMR01.

Hak atas pendapatan yang disekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi sebesar Rp 2 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, ini adalah untuk pertama kalinya diterbitkan produk alternatif pendanaan semacam ini. Pagi ini, Kamis (31/8/2017), produk tersebut dicatatkan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Ini istilahnya "pecah telur." Mudah-mudahan akan diikuti oleh KIK EBA lainnya," kata Wimboh di BEI.

(Baca: Jasa Marga Targetkan Raup Rp 3 Triliun dari Sekuritisasi Aset Jagorawi)

 

Wimboh mengungkapkan, kali ini penerbitan sekuritisasi tersebut dilakukan oleh BUMN. Ke depan, diharapkan pihak swasta juga dapat menerbitkan sekuritisasi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, Presiden Joko Widodo sempat menyatakan pentingnya melibatkan swasta dan BUMN dalam membiayai infrastruktur.

Kemudian, Presiden juga menyatakan, proyek infrastruktur yang selama ini ditangani BUMN agar jangan terus "dikekepi."

"Tapi disekuritisasi, apapun produknya, tanpa mengubah kepemilikan. Aliran dana yang masuk bisa untuk bangun infrastruktur lagi," jelas Darmin.

Setelah 2 tahun, imbuh Darmin, akhirnya pecah telur ketika produk sekuritisasi pendapatan Tol Jagorawi akhirnya diterbitkan.

Hal itu, kata dia, patut disyukuri. Bertindak selaku manajer investasi dan bank kustodian adalah PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Adapun PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai arranger. Tingkat permintaan produk ini sudah mencapai Rp 5,1 triliun. Angka ini setara dengan 2,7 kali dari nilai penerbitan.

Kompas TV Jumlah Emiten Baru Lebih dari Target Bursa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com