Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Ingin Belajar Pengembangan Bawang Merah di Indonesia

Kompas.com - 31/08/2017, 19:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda mengatakan negaranya sangat tertarik menggali informasi terkait penggunaan benih, budidaya, serta pengendalian hama penyakit oleh petani Indonesia selama ini. Pemerintah Belanda juga tertarik kemampuan petani pascapanen.

Hal ini diucapkan Vice Minister for Agriculture and Nature-Ministry of Economic Affairs, Marjolijn Sonnema, selaku delegasi Belanda, melalui keterangan tertulis Kementerian Pertanian, Kamis (31/8/2017).

"Karena itu, agar pengembangan bawang merah yang berkelanjutan, kami berharap petani Indonesia, dapat melakukan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan, tidak bergantung pada pestisida dan menghindari penggunaan pestisida diluar aturan yang seharusnya seperti mencampur," kata  Marjolijn Sonnema, seperti dikutip dari Antaranews.com.

(Baca: Bawang Merah Brebes Tembus Pasar Thailand)

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi tuan rumah pertemuan ke-19 Working Group on Agriculture, Fisheries and Forestry (WGAFF) Indonesia-Belanda pada 29-31 Agustus 2017 di Semarang, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan ini, delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono Kamino.

Spudnik mengatakan pertemuan WGAFF memiliki peran strategis agar pemerintah Indonesia dan Belanda dapat mendiskusikan secara intensif rencana kerja terkait kerja sama ke depannya.

Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan memantau bersama-sama kemajuan pelaksanaan kerja sama Indonesia-Belanda, serta mengatasi berbagai kendala.

Pertemuan WGAFF merupakan forum penting untuk berbagi keahlian, pengalaman dan sumber daya untuk dapat memperbaiki keadaan pangan dan pertanian kedua belah pihak melalui kemitraan yang inovatif, serta penyelesaiannya.

Secara umum, kerja sama Indonesia-Belanda di bidang pertanian telah berjalan dengan baik.

"Di kesempatan ini, kami sampaikan komitmen Indonesia dan kami pun meminta komitmen yang sama dari pihak Belanda, untuk memfasilitasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan kerjasama ini. Kami berharap kita dapat memperkuat kerja sama yang menghasilkan keuntungan lebih bagi kedua negara," tutur Spudnik.

Usai pertemuan, kegiatan dilanjutkan kunjungan lapang sekaligus melakukan panen di Desa Pegandon, Kecamatan Gubug Sari, Kendal-Jawa Tengah.

Kementan mengajak delegasi Belanda untuk melihat pengembangan atau pertanaman bawang merah, yang didampingi Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementan, Prihasto.

Kompas TV Di Pare – Pare, bawang merah biasanya dijual Rp 20 ribu, kini harganya Rp 18 ribu. Penurunan juga terjadi pada harga bawang putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com