Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barter Komoditas dengan Sukhoi, Indonesia Masih Tunggu Keputusan Rusia

Kompas.com - 05/09/2017, 11:35 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, barter Sukhoi dari Rusia dengan komoditas perkebunan Indonesia masih menunggu keputusan pihak Rusia terkait komoditas apa saja yang dipilih Rusia.

Mendag Enggartiasto menjelaskan saat ini proses barter Sukhoi dengan komoditas perkebunan asal Indonesia masih berjalan dan tidak mengalami hambatan.

"(Proses) masih berjalan, mereka (Rusia) belum pilih (komoditas)," ujar Mendag di sela-sela acara International Conference and Call For Paper di Cikini, Jakarta, Selasa (5/8/2017).

Menurutnya, Indonesia telah memberikan daftar komoditas yang siap dibarter dengan Sukhoi Rusia. Akan tetapi, negara tersebut belum memberikan jawaban maupun pilihan komoditas apa saja yang diinginkan Rusia.

"Ini baru pertama kali jangan harap satu minggu selesai, we just start, kita baru mula counter trade (barter), persoalan teknisnya banyak," kata Mendag.

Namun demikian, Mendag menegaskan, dalam melakukan proses barter, Indonesia tidak mau pihak Rusia hanya memilih satu komoditas saja yang akan dibarter.

Menurutnya, diperlukan kesepakatan kedua negara terkait komoditas yang dipilih termasuk harga komoditas yang disepakati dan hal ini masih dalam pembahasan antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

"Kita enggak mungkin paksakan satu komoditas, kita juga enggak mau hanya diminta satu komoditas," paparnya.

Seperti diketahui, pemerintah akan melakukan imbal dagang atau barter sejumlah komoditas perkebunan dengan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.

Nilai pembelian 11 pesawat tempur generasi baru tersebut mencapai 1,14 miliar dollar AS atau setara Rp 15,16 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dollar AS.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Rusia selama ini menjadi negara mitra dagang terbesar ke-24 di tahun 2016. Tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia-Rusia tercatat 2,11 miliar dollar AS dengan Indonesia menikmati surplus sebesar 410,9 juta dollar AS yang seluruhnya berasal dari surplus sektor nonmigas.

Ekspor non migas Indonesia ke Rusia tercatat sebesar 1,26 miliar dollar AS sedangkan impor nonmigas dari Rusia yakni 850 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com