Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Anomali di Satelit Telkom 1 Masih Dianalisa

Kompas.com - 05/09/2017, 17:07 WIB

KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dibantu Lockheed Martin masih memonitor satelit Telkom 1 pasca anomali yang dialami infrastruktur itu pekan lalu.

“Lockheed Martin sebagai manufaktur dari satelit Telkom 1 memberikan dukungan penuh bagi Telkom dalam upaya menganalisa apa yang terjadi ke Telkom 1 pasca anomali Jumat (25/8/2017) hingga sekarang,” ujar VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Menurut dia, satelit Telkom 1 sejauh ini masih merespons perintah dari stasiun pengendali milik Telkom di Cibinong dan memberikan sinyal telemetri.

“Dukungan penuh dari Lockheed Martin menunjukkan manufaktur ini memiliki hubungan kerja,sama yang baik dengan Telkom,” lanjutnya.

(Baca: Menkominfo: Terimakasih untuk yang Kurang Tidur?)

Ketua Asosisasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) Dani Indra Widjanarko sebelumnya mengungkapkan dalam beberapa bulan belakangan banyak terjadi anomali terhadap satelit di angkasa dan beberapa diantaranya melibatkan buatan Lockheed Martin.

Beberapa anomali dalam waktu berdekatan diantaranya terjadi pada satelit AMC-9 buatan Alcatel Space (Thales) yang diluncurkan 2003. Satelit NSS 806 (d/h IS-806), buatan Lockheed Martin diluncurkan 1998.

Satelit Echostar-3 buatan  Lockheed Martin diluncurkan 1997, dan Intelsat 33 buatan Boeing diluncurkan Agustus 2016  

Ada bermacam-macam penyebab terjadinya anomali satelit seperti solar flare dan radiasi sinar cosmic.

Penyebab anomali sebenarnya bisa diteliti dari data-data telemetri yang rutin diterima dari satelit.

Menurut Dani, biasanya penyebab anomali seperti bahan bakar habis, baterai rusak, solar array (kumpulan panel, modul, dan sel solar) yang tidak bisa berputar.

"Juga akibat sistem thruster tidak bekerja, sistem guidance tidak bekerja dan lain sebagainya," pungkasnya. (Yudho Winarto)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Lockheed Martin bantu memonitor satelit Telkom 1" pada Senin (4/9/2017)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com