JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengelola rumah sakit PT Mediakaloka Hermina (Hermina) berencana memiliki 40 rumah sakit di Indonesia. Hingga saat ini, Hermina telah memiliki 25 rumah sakit yang tersebar di Indonesia.
Presiden Direktur Hermina, Hasmoro mengatakan, perusahaan pada tahun akan membangun 5 rumah sakit yang dua diantaranya telah dibangun di Makassar dan Balikpapan. Sisanya akan dibangun di Medan, Purwokerto, dan Podomoro (Jakarta).
Dia menjelaskan, dalam pembangunan satu rumah sakit membutuhkan biaya sekitar Rp 70 miliar sampai Rp 100 miliar. Dengan biaya tersebut, rumah sakit yang akan memiliki 50 tempat tidur.
"Gambaran saya rasanya tidak sulit untuk membangun (40 rumah sakit) karena dengan menggandeng investor," ujar Hasmoro saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
(Baca: Holding RS BUMN Akan Bangun 20 Rumah Sakit di Barat dan Timur Indonesia)
Hasmoro menuturkan, Hermina dalam membangun rumah sakit di daerah tidak melakukan sendiri. Menurut dia, perusahaan akan membangun rumah sakit jika adanya kerja sama dengan dokter di daerah tersebut.
"Jadi ini kerja sama dengan dokter di daerah untu mendirikan rumah sakit. Dia (dokter) harus praktek di rumah sakit Hermina. Ini bisnis model yang khas di Hermina, menggandeng dokter untuk membangun rumah sakit Jadi temen daerah yang mencari lokasi, nanti kami yang mengerjakan," jelas dia.
Hasmoro menambahkan, pada tahun depan perusahaan akan membangun 5 rumah sakit kembali. Saat ini, perusahaan akan melakukan pembangunan di Samarinda, Jakabaring (Palembang), Padang, dan Manado.
"Daerah itu yang sudah ada tanahnya. Dan kami juga akan groundbreaking di Surabaya. Mudah-mudahan tahun depan ada beberapa antrian lagi," pungkas dia.
Sekadar informasi, rumah sakit Hermina telah beroperasi sejak 1975. Awalnya, rumah sakit yang indetik dengan warna hijau ini merupakan rumah sakit bersalin, namun seiring berjalannya waktu rumah sakit Hermina menjadi rumah sakit umum.