Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Soroti Asumsi Nilai Tukar Rupiah pada RAPBN 2018

Kompas.com - 07/09/2017, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa anggota Komisi XI DPR RI menyoroti asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada RAPBN 2018. Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.500 terlalu tinggi.

"Pada tahun 2017 yang diketahui bersama-sama, (nilai tukar) rupiah kita cenderung relatif terjaga Rp 13.300 per dollar AS. Apa patokan (nilai tukar) Rp 13.500 per dollar AS tidak terlalu tinggi, dan mengukur terlalu rendah rupiah kita," kata Sarmuji, dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR, Kamis (7/9/2017).

Dia menyarankan, seharusnya target tersebut dapat diturunkan menjadi Rp 13.400 per dollar AS. Sebab, ia melihat perekonomian Indonesia pada tahun 2018 akan cenderung membaik.

Meskipun ada tekanan kenaikan suku bunga AS, dia meyakini, tak akan melemahkan rupiah. Hal ini berkaca pada pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) tak membuat rupiah menjadi lemah.

"Jadi, kenapa tidak (asumsi nilai tukar rupiah) Rp 13.400 (pada RAPBN 2018)," kata Sarmuji.

Anggota Komisi XI dari fraksi Gerindra, Wilgo Zainar mempertanyakan apakah asumsi tersebut dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Sebab, nilai tukar dapat mempengaruhi perkembangan ekspor.

"Saya kira Bank Indonesia bisa mensiasatinya dan tidak semata mengasumsi situasi pengaruh global semata," kata Wilgo.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi XI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal. Sama dengan rekan-rekan lainnya, dia meminta pemerintah menurunkan asumsi nilai tukar rupiah pada RAPBN 2018.

"Saya dari dulu pengin kurs kita enggak terlalu tinggi, (nilai tukar) rupiah jangan dipatok Rp 13.500. Turunlah ke Rp 13.400, tapi saya lebih senang lagi kalau (asumsi nilai tukar diturunkan jadi) Rp 13.300," kata Refrizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com