Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tembakau dari Berbagai Negara Berguru ke Lombok

Kompas.com - 07/09/2017, 18:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Predikat Pulau Lombok sebagai salah satu wilayah penghasil tembakau berkualitas sudah tersohor hingga ke berbagai negara. Bahkan setiap tahun, pulau di sebelah timur Bali itu kerap dikunjungi puluhan petani tembakau dari berbagai negara.

"Ada dari Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam juga," ujar Pelatih Training Farm Desa Puyung Kuswanto di Lombok Tengah, Kamis (7/9/2017).

Ia menuturkan, para petani dari luar negeri datang secara rombongan dengan jumlah satu rombongannya terdiri dari sekitar 10 orang. Biasanya mereka datang setahun sekali ke Training Farm Desa Puyung.

Di training farm, para petani tersebut belajar tentang pengelolaan perkebunan tembakau yang efisien dan pengembangan benih tembakau yang berkualitas. Kedatangan para petani asing ke Lombok bukan tanpa alasan, sebab tutur Kuswanto, Lombok adalah pusat pengembangan tembakau jenis virginia hibrida di Asia Tenggara.

"Agribisnis di Lombok itu sangat hebat, kalau biasanya kita belajar ke Thailand, Malaysia, atau Taiwan soal pertanian. Itu terbalik kalau tembakau mereka yang belajar di sini," kata dia.

Tak hanya itu, Training Farm Desa Puyung juga menjadi tempat pelatihan tembakau para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Saat ini, produksi benih Tembakau Virginia Lombok mencapai 160 kg per tahun. Sementara kebutuhan benih Tembakau Virginia di Lombok hanya 105 kg per tahun untuk 15.000 hektar lahan.

Dari sisi harga, benih Tembakau Virginia Lombok dihargai Rp 50 juta - Rp 60 juta per kg dengan hitungan 1 kg benih tembakau bisa digunakan untuk 125 hektar lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com