Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Singapura Kerja Sama Pengembangan Ekonomi Berbasis Industri

Kompas.com - 08/09/2017, 09:25 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hasil dari kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Singapura adalah mendorong pengembangan ekonomi berbasis Industri 4.0.

Untuk itu, diteken kesepakatan dua universitas terkemuka dibidang teknologi yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Singapore University of Technology and Design (SUTD) bersama Yayasan Upaya Indonesia Damai (IUD).

Nota kesepahaman (Mou) antara ketiga lembaga tersebut ditandatangani oleh Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) Mari Elka Pangestu dan Pimpinan SUTD Lee Tzu Yang, yang disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Shien Loong, di Singapura, Kamis (7/9/2017).

(Baca: Indonesia dan Singapura Rundingkan Kesepakatan Investasi)

Kemitraan tersebut diharapkan memberi kontribusi positif terhadap implementasi konsep Industri 4.0 yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri sedang berupaya memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional, memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) dibidang inovasi dan kewirausahaan, serta akses mereka ke dunia usaha.

Nota kesepahaman dalam rangka peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Singapura itu meliputi enam bidang utama.

Antara lain, tentang pertukaran pendidikan dan penelitian antara SUTD dan ITB. Kemudian pertukaran dosen,peneliti dan post doc fellows untuk tujuan kerja sama, pengajaran dan penelitian.

Kemudian, program pascasarjana antara SUTD dan ITB. Kedua perguruan tinggi akan mengkaji kesempatan untuk menjalankan program gelar ganda (double degree) tingkat PhD.

Kemudian yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) akan memfasilitasi kegiatan magang untuk mahasiswa SUTD tingkat sarjana.

Serta, berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kewirausahaan melalui beragam aktivitas, rencana pembangunan entrepreneurship centres dan technoparks (termasuk rencana pembangunan technopark di Jakarta, Kura Kura Bali dan kota lainnya

Terakhir, kegiatan bersama seperti penelitian dan kolaborasi akademis, seminar, lokakarya, publikasi atau prakarsa dan program lainnya.

Seperti diketahui, program aksi nasional Industri 4.0 telah mengidentifikasi berbagai bidang prioritas antara lain infrastruktur industri, kolaborasi penelitian, fasilitasi UKM dan penciptaan lapangan pekerjaan baru, maupun peningkatan ketrampilan tenaga kerja.

Rektor ITB Kadarsyah Suryadi mengatakan, dalam sektor prioritas itu juga termasuk smart manufacturing, piranti lunak industri, manufaktur yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi atau inovasi, dan jenis jasa-jasa baru seperti desain.

"Semua sektor ini juga menjadi prioritas ITB, sehingga kami berharap banyak hal positif dari kolaborasi dengan pendekatan multi disiplin yang diterapkan oleh SUTD. Apalagi kurikulum STUD diciptakan dengan kerja sama dengan Massuchusetts Institute of Technology (MIT)," kata dia.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com