Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi Petani Tembakau Mitra Perusahaan, Apa Saja Syaratnya?

Kompas.com - 08/09/2017, 15:59 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk menggandeng para petani tembakau untuk bekerja sama memaksimalnya serapan tembakau lokal.

Lewat program sistem produksi terintegrasi, para petani akan dibina, diberikan pendampingan teknis, akses permodalan, hingga jaminan penyerapan hasil tembakau.

Leaf Agronomy Manager PT HM Sampoerna Tbk Bakti Kurniawan mengatakan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh petani tembakau bila ingin menjadi mitra Sampoerna.

"Pertama tentu komitmen, karena kami tidak ingin petani tidak ikuti prosedur," ujarnya di Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur, Kamis (7/9/2017).

Dalam program pendampingan, perusahaan dan petani menandatangi kontrak dan harus dijalankan sebagai konsekwensi dari kesepatakan bersama.

Kedua, petani wajib memiliki oven tembakau. Oven digunakan oleh para petani untuk proses pengeringan tembakau sebelum disalurkan kepada perusahaan mitra.

Adapun syarat ketiga yaitu kesesuaian luas lahan dengan kapasitas oven. Para petani wajib menyesuaikan jumlah produksi dari lahan perkebunan tembakau dengan kapasitas ovennya atau sebaliknya.

Menurut Bakti, kesesuaian produksi dengan kapasitas oven tembakau sangat penting untuk memastikan proses pengeringan tembakau bisa berjalan efisien dan tidak merugikan petani. Bila jumlah produksi tembakau melebihi kapasitas oven, maka sebagian daun tembakau tidak bisa masuk ke proses pengeringan.

Itu artinya, sisa daun tembakau yang sudah susah payah di tanam jadi tidak terpakai. Sementara bila produksi tembakau kurang, maka kapasitas oven juga jadi tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Padahal pengeringan tembakau dengan kapasitas oven penuh atau tidak menggunakan bahan bakar yang sama.

Saat ini, sudah ada sekitar 2.700 petani binaan PT HM Sampoerna Tbk di Nusa Tenggara Barat dengan total lahan yang dikelola mencapai 5.000 hektar. Selain Lombok, program serupa juga dilakukan di Jember, Wonogiri, Malang, Rembang, Blitar, dan Lumajang.

Secara total, ada sekitar 27.500 petani yang telah bergabung untuk menggarap lahan tembakau seluas 24.000 hektar persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com