Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ilegal, 11 Entitas Investasi Segera Diperiksa

Kompas.com - 09/09/2017, 20:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi segera melakukan pemanggilan terhadap 11 entitas perusahaan investasi. Perusahaan-perusahaan itu diduga melakukan investasi tanpa izin alias ilegal.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menjelaskan, pemanggilan terhadap 11 entitas tersebut akan dilakukan pada tanggal 19 September 2017 mendatang. Namun, ia tidak menjelaskan secara terperinci mengenai identitas perusahaan-perusahaan tersebut.

"Tanggal 19 kami panggil 11 entitas. Ada potensi kerugian masyarakat di situ," kata Tongam pada acara pelatihan wartawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Bogor, Sabtu (9/9/2017).

Tongam menjelaskan, jenis investasi yang ditawarkan 11 entitas tersebut beragam, salah satunya adalah money game.

Baca juga: Investasi Bodong Kian Marak, OJK Minta Masyarakat Lapor

Akan tetapi, yang jelas adalah perusahaan-perusahaan tersebut diduga menawarkan produk dengan tingkat imbal hasil di luar kewajaran.

Tongam mengungkapkan, sepanjang tahun 2017 ini Satgas Waspada Investasi telah menghentikan kegiatan investasi yang dilakukan 44 entitas.

Beberapa entitas tersebut di antaranya adalah UN Swissindo, Koperasi Bintang, PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel), dan Koperasi Segitiga Bermuda.

Setelah melakukan penelusuran, pemeriksaan, dan penghentian kegiatan investasi entitas, maka setelah itu Satgas Waspada Investasi merekomendasikan tindak lanjut penanganan ke Bareskrim Polri.

Baca juga: Tips Mudah Bedakan Investasi Bodong atau Tidak

Tongam menyebut, sudah ada 14 perusahaan investasi yang dilaporkan dan diproses hukum di kepolisian.

"Kita melakukan penanganan kasus-kasus melalui laporan masyarakat, media massa, dan media sosial sebelum ke Bareskrim. Kami yang melaporkan ke Bareskrim," ungkap Tongam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com