Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Sektor Konsumer Patut Dilirik Lagi

Kompas.com - 11/09/2017, 11:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga semester I 2017 belum menggeliat optimal. Lemahnya daya beli masyarakat yang membuat konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama perekonomian tidak mampu menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi.

Plt Kepala Riset Bahan Sekuritas Henry Wibowo menyebut, ada beberapa faktor yang membuat konsumsi masyarakat cukup rendah meskipun ada faktor musiman Lebaran pada semester lalu.

Faktor itu antara lain reformasi subsidi khususnya di sektor energi serta kericuhan politik menjelang dan setelah Pilkada DKI.

"Pada awal tahun ini pemerintah telah memangkas subsidi listrik dengan menaikkan tarif untuk sebagian kelas masyarakat, sehingga saat ini masyarakat bawah mengeluarkan sekitar dua kali lipat untuk biaya listrik dibanding sebelumnya," ujar Henry dalam pernyataan resmi, Senin (11/9/2017).

Henry mengungkapkan, kebijakan pemerintah mengurangi subsidi memang dalam jangka pendek mengurangi daya beli masyarakat. Akan tetapi, untuk jangka panjang, pengurangan subsidi akan memberi dampak positif bagi kesehatan fiskal Indonesia. Pasalnya, dana untuk subsidi dapat dialokasikan lebih baik untuk biaya pengembangan infrastruktur negara.

"Di sisa tahun ini, hingga tahun depan, kami optimis daya beli masyarakat secara perlahan akan pulih kembali," ungkap Henry.

Data peningkatan penjualan sepeda motor nasional pada Juni hingga Juli 2017, yang tumbuh 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi salah satu bukti meyakinkan bawah daya beli masyarakat sudah mulai membaik, tambah Henry.

Hal lainnya yang bakal membantu kenaikan daya beli masyarakat adalah semakin stabilnya pemulihan harga batu bara di pasar internasional.

Dengan mencermati kondisi-kondisi itu, maka Bahana merekomendasi beli untuk saham yang berhubungan dengan sektor konsumen seperti perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 8.300 per lembar saham.

Selain itu adalah PT Ramayana Lestari Tbk (RALS) dengan target harga Rp 1.430. Bahana juga merekomendasikan saham produser rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target harga Rp 79.000 per lembar.

Direkomendasikan pula untuk melirik saham stasiun televisi dan produser konten PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan target harga Rp 3.030. Selain itu, bidik pula saham perusahaan konglomerat otomotif PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 10.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com