Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Transit di Stasiun Bogor, 30 Persen untuk Penghasilan Rendah

Kompas.com - 11/09/2017, 16:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengembangkan kawasan strategis dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Bogor.

Adapun kesepakatan kerja sama pembangunan TOD ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, dan pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, TOD ini nantinya juga diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Kira-kira 25-30 persen, saya minta wajib (diperuntukkan MBR) target 30 persen dan sisanya untuk kelas menengah," kata Rini, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).

Dia mengatakan, pembangunan TOD ini dilatarbelakangi dengan padatnya warga Bogor yang ke Stasiun Bogor untuk bekerja di Jakarta setiap harinya. Rini menyebut, setiap harinya ada sekitar 600.000 warga Bogor yang datang ke Jakarta menggunakan kereta commuter line.

(Baca: 10 Biaya yang Perlu Anda Ketahui Bila Tinggal di Apartemen)

 

"Tentunya kita harus memikirkan bagaimana kota Bogor ini secara transportasi publik harus lebih baik dan lebih aman," kata Rini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya lah yang paling berkepentingan dalam pembangunan TOD. Adapun konsep pembangunan TOD itu dengan mengonsentrasikan perpindahan masyarakat di satu titik.

Budi menyebut, TOD ini untuk mengefisienkan ruang kota, sehingga transportasinya terintegrasi, seperti MRT, LRT, dan BRT.

"Oleh karenanya, dalam kesempatan ini pasti ini adalah suastu proyek yang bagus sekali, dengan menjadikan Bogor jadi tempat TOD," kata Budi.

Komisaris Utama PT Waskita Realty Bambang Rianto menjelaskan konsep TOD tersebut merupakan apartemen yang diperuntukkan bagi komersial area dan untuk MBR.

Sekitar 30 persen area umtuk MBR dan 70 persen sisanya untuk komersial, seperti pusat perbelanjaan.

"Akan ada delapan tower apartemen di lahan seluas 6,6 hektar," kata Bambang yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Waskita Karya tersebut.

Kompas TV Di balik cicilan nol persen kredit tanpa agunan. apa saja yang harus Anda cermati sebelum menerima tawaran kredit?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com