Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Kurs Rupiah Sangat Dipengaruhi Kebijakan AS

Kompas.com - 11/09/2017, 22:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stabilitas kurs atau nilai tukar mata uang menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi suatu negara. Di Indonesia misalnya, gejolak kurs selalu membuat pasar keuangan gonjang ganjing.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan, stabilitas dan gejolak kurs dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar negeri. Soal besaran bobotnya, faktor dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, menjadi yang dominan.

"Faktor eksternal ini yang sulit diperkirakan. Tapi kalau ditanya berapa bobotnya kemungkinan bisa di atas 50 persen," ujarnya saat rapat dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Saat ini tutur Mirza, Indonesia adalah negara yang sangat membutuhkan aliran modal dari luar negeri. Biasanya aliran modal itu masuk melalui pasar Surat Utang Negara (SUN) melalui pasar modal atau pinjaman korporasi.

(Baca: Ini Faktor-faktor Eksternal yang Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah)

Saat ini ada kemungkinan Bank Sentral AS, Federal Reserve, mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuannya.  Jika terjadi, ini akan memicu  aliran modal asing di Indonesia akan migrasi ke AS. Akibatnya, permintaan dollar meningkat sehingga rupiah tertekan.

Adapun faktor di dalam negeri yang mempengaruhi kurs rupiah adalah inflasi, defisit ekspor impor barang jasa atau current account, dan aliran modal melalui penanaman modal asing maupun portofolio.

Lantaran hal itu, BI tutur Mirza selalu konservatif memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar dengan angka interval setiap tahunnya, termasuk tahun depan.

Apalagi BI juga masih melihat adanya kemungkian besar AS dan Eropa menaikan suku bunga acuan bank sentralnya pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com