Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Telkom Bantah Satelitnya Hancur Berkeping-keping

Kompas.com - 12/09/2017, 16:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Telkom Indonesia Alex Sinaga mulai berani mengeluarkan pernyataan tegas seputar kondisi Satelit Telkom 1 yang rusak akhir Agustus 2017.

Usai memastikan konektivitas layanan pelanggan Satelit Telkom 1 rampung 100 persen, Alex membantah keras kabar Satelit Telkom 1 hancur berkeping-keping.

“Ada yang bilang berkeping-keping, pada kesempatan ini saya katakan itu salah!,” ujarnya dalam konferensi pers di Kanto Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Saat ini tutur dia, Telkom melalui Pusat Pengendali Satelit Cibinong masih bisa berkomunikasi dengan Satelit Telkom 1 secara telemetri. Hal ini dinilai bukti pasti satelit tersebut tak hancur berkeping-keping.

Meski begitu, Telkom sudah memastikan bahwa Satelit Telkom 1 sudah tidak bisa dioperasikan lagi. Telkom juga sudah mendapatkan rekomendasi dari produsen Telkom 1 yaitu Lockeed Martin.

“Berdasarkan kajian, itu rekomendasinya adalah untuk dilakukan set down. Nah proses untuk itu kami masih bekerja tiap hari dengan Lockeed Martin, jadi kapan dieksekusi itu tergantung data telemetri,” kata Alex.

Sebelumnya, satu teleskop milik perusahaan yang memantau objek geostationer Bumi yang berbasis di Amerika Serikat, ExoAnalytic Solutions, menangkap debris (serpihan) satelit yang diduga berasal dari Telkom 1.

ExoAnalytic menggunakan algoritma untuk me-review data dari 165 teleskop optik yang tersebar di penjuru Bumi. Algoritma tersebut mencari kejadian anomali satelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com