Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Gesek Ganda, Aprindo Minta Pemerintah Jangan Bikin Gaduh Konsumen

Kompas.com - 13/09/2017, 14:47 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, sosialisasi larangan double swipe atau gesek ganda saat pembayaran transaksi dengan kartu debit maupun kartu kredit menimbulkan banyak keresahan dan multitafsir di masyarakat.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, salah satu indikasinya adalah banyaknya konsumen yang membatalkan transaksi pembayaran nontunai akibat khawatir data pribadinya bocor setelah adanya pernyataan Bank Indonesia bila gesek ganda menyebabkan kebocoran data nasabah.

"Dalam 2 sampai 3 hari setelah pernyataan itu, beberapa transaksi batal dilakukan di toko ritel modern di daerah, malah sampai ada yang batalkan transaksi untuk ambil uang tunai terlebih dahulu untuk pembayaran," ujar Roy saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/9/2017).

(Baca: 35.000 Peritel Mulai Terapkan Larangan Gesek Ganda Kartu Debit dan Kredit)

Padahal, lanjut Roy, double swipe yang dilakukan ritel modern untuk percepatan proses transaksi non tunai bukan untuk merekam ataupun mengambil data konsumen.

Dia meminta, kepada regulator dalam hal Bank Indonesia untuk lebih bijak dalam mengeluarkan maupun melakukan soasialisasi aturan yang berdampak luas agar tidak merugikan maupun menyebabkan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.

"Kami meminta regulator melakukan sosialisasi yang benar dan akurat sehingga tidak multitafsir, multipandang, regulator harus memperbaiki cara berkomunikasi publik yang sehat, buka mematikan dan menghakimi. Pernyataan harus berdasarkan bukti positif dan untuk tujuan membina," kata Roy.

(Baca: Apa Bahaya Gesek Ganda Kartu Kredit dan Debit di Mesin Kasir?)

Kedati demikian, Roy menegaskan, 35.000 anggota Aprindo telah merapkan aturan yang dikeluarkan Indonesia terkait larangan gesek ganda saat transaksi dengan kartu debit maupun kartu kredit walaupun menyebabkan proses transaksi non tunai jadi lebih memakan waktu.

"Aprindo pastikan gerai-gerai ritel modern yang di bawah Aprindo tidak melakukan double swipe kepada konsumen yang hendak membayar menggunakan kartu debit atau kartu kredit," ujar Roy.

Kompas TV Sektor Ritel Indonesia Masih Lesu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com