Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Bayi Debora, Saham RS Mitra Keluarga Sore Ini Ditutup Menguat

Kompas.com - 13/09/2017, 16:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (13/9/2017) ditutup menguat. Padahal, dalam beberapa hari sebelumnya, saham emiten rumah sakit tersebut sempat melemah.

Per pukul 16.00 WIB sore ini, saham RS Mitra Keluarga yang memiliki kode emiten MIKA berada pada level Rp 2.050 per lembar saham.

Angka ini menguat 10 poin atau 0,50 persen. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham MIKA berada pada level Rp 2.050 per lembar saham, adapun kisaran harian mencapai Rp 1.980 sampai Rp 2.050.

Pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, Selasa (12/9/2017), saham MIKA berada pada level Rp 2.000.

(Baca: BEI Tanggapi Anjloknya Saham RS Mitra Keluarga )

Pelemahan saham MIKA beberapa waktu terakhir dipengaruhi kasus meninggalnya bayi Debora di RS Mitra Keluarga Kalideres.

Hans Kwee, analis dari Investa Saran Mandiri menyatakan, pelemahan saham MIKA terjadi sementara alias temporer. Perkembangan kasus yang terjadi diprediksi akan turut mendorong perbaikan kinerja saham MIKA.

"Tampaknya berpengaruh. Jangka pendek sampai ada kepastian investigasi kasusnya," ujar Hans.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyatakan, kondisi fluktuasi harga saham seperti itu bisa terjadi pada semua emiten. Permasalahan yang terjadi, menurut dia, adalah permasalahan operasional emiten.

(Baca: 4 Strategi Jitu untuk Menyikapi Biaya Mahal Rumah Sakit)

"Bagi kami sebenarnya kami melihat bahwa ini bisa diselesaikan di internal MIKA," ujar Samsul.

Ia pun meminta perihal pelemahan saham perusahaan tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, kesalahan operasional ini dapat terjadi ke semua emiten.

Selain itu, Samsul meminta direksi MIKA untuk dapat menjelaskan permasalahan yang terjadi kepada publik.

"Tentunya konsekuensi dari kejadian ini merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi oleh operasional MIKA, dan ini bisa terjadi pada perusahaan apapun. Semoga dengan kejadian ini, tidak terulang lagi di MIKA maupun di rumah sakit lain," terang Samsul.

Kompas TV Stop Pelayanan Kesehatan Diskriminatif (Bag 1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com