Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Saling Membutuhkan antara Perbankan dan Fintech

Kompas.com - 13/09/2017, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang begitu pesat mendorong hadirnya perusahaan rintisan (startup). Data menunjukkan pada tahun 2016, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di Asia Tenggara, yakni sekitar 2.000.

Pada tahun 2020, diperkirakan jumlah startup di Indonesia akan meningkat menjadi 13.000. Salah satu sektor bisnis yang juga berkembang dalam industri startup adalah layanan keuangan berbasis teknologi (fintech).

Executive Vice President Strategic Information Technology PT Bank Central Asia Tbk Hermawan Thendean menjelaskan, perkembangan fintech tidak lepas pula dari perkembangan jumlah kepemilikan ponsel pintar (smartphone). Sejalan dengan itu, jumlah masyarakat usia produktif Indonesia juga meningkat.

"Segala sesuatu jadi dilakukan lewat online dan smartphone, sehingga yang namanya digital, smartphone, aplikasi sudah jadi bagian dari haya hidup," ujar Hermawan di Menara BCA, Rabu (13/9/2017).

Meskipun perbankan sekarang menyediakan layanan internet banking maupun mobile banking, namun layanan itu dibangun berdasarkan persepsi bank.

Layanan tersebut kadang pula tidak sesuai dengan kebutuhan, khususnya generasi muda. Nasabah-nasabah muda ingin sesuatu yang mudah, menghadirkan pengalaman yang unik, dan sederhana.

"Kami lihat ini agak sedikit susah memenuhi keinginan seperti itu. Padahal ada tuntutan juga," ungkap Hermawan.

Kekosongan semacam ini ditangkap sebagai peluang oleh fintech. Layanan fintech menawarkan kemudahan, fitur yang menarik, dengan biaya yang murah dan kadang gratis.

Kelebihan bank adalah memiliki lisensi memindahkan dana dari satu bank ke bank lain atau dari satu rekening ke rekening lain. Fintech, imbuh Hermawan, tidak memungkinkan untuk melakukan ini dan kalaupun ada layanan yang serupa, maka dilakukan oleh bank.

"Bank modalnya besar, nasabah ada, brand ada, fisik gedung ada, punya pengalaman prosedur sistem keamanan, dan bagaimana meningkatkan sistem integrasi," jelas Hermawan.

Namun, kelemahan bank adalah tidak bisa menghadirkan produk seperti fintech. Apabila ingin mengganti fitur atau menghadirkan layanan atau produk baru, maka bank harus melakukan uji dan memperoleh izin.

"Fintech bisa dengan fleksibel membuat produk," tutur Hermawan. Dengan segala kelebihan dan kekurangan tersebut, ada baiknya bila bank dan fintech melakukan kolaborasi. Dengan demikian, masing-masing pihak bisa memberikan manfaat satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com