Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Memiliki Usaha Minuman Beromzet Puluhan Juta? Simak Tips Berikut

Kompas.com - 14/09/2017, 12:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki usaha mandiri dengan omzet atau pendatapan hingga puluhan juta mungkin menjadi keinginan banyak orang.

Windy Chayani (24), lulusan Program Studi Gizi Universitas Indonesia (UI), berhasil merintis usaha minuman kegemaran kawula muda yakni minuman susu olahan atau dikenal dengan milkshake.

Windy menjelaskan, dalam membangun usaha, sudah tentu akan menghadapi berbagai tantangan dan juga ujian.

Mulai dari bersusah payah memasarkan produk, mengenalkan produk, hingga mempertahankan bisnis tersebut agar terus berjalan dan berkembang.

(Baca: Milkshake Karamilk, Bisnis Minuman Unik Beromzet "Manis")

 

Usaha susu olahan miliknya tengah berkembang dengan brand "Karamilik", dan kini Karamilk sudah memilki empat cabang yakni di Jakarta, Bandung, Depok, dan Cilegon dengan menawarkan produk milkshake dipadukan dengan aneka topping tambahan.

Dengan bermodalkan awal Rp 1,5 juta, kini usahanya menggeliat hingga menghasilkan omzet puluhan juta dalam satu bulan.

"Omzet Rp 45 sampai 60 juta. Rencana ekspansi tentu ada. Kami ingin memperbanyak cabang di kota yang sudah ada. Dan kembangin ke kota-kota lain," ungkap Windy saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu malam (13/9/207).

Wanita pemilik hobi travelling tersebut mengakui, dalam satu bulan usahanya mampu menjual kurang lebih 5.500 sampai 6.500 cup dengan kisaran harga Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per cup.

Namun dibalik keberhasilan tersebut, Windy ingin membagikan beberapa tips bagi generasi muda jika ingin membangus bisnis sendiri.

Pertama, lanjut Windy, dalam membangun usaha jangan pernah memiliki rasa malu, walaupun bisnis tersebut sangat kecil, karena memang sejatinya membangun bisnis haruslah dari nol dan perlu proses.

"Kedua, bisnis yang paling baik adalah yang dimulai. Jadi mulailah. Seiring berjalan akan belajar banyak hal yang bikin bisnis kita makin kuat kedepannya," ungkanya.

Kemudian, tidak sungkan untuk menari relasi baik teman kerabat sesama pengusaha juga, dari hal tersebut bisa menjadi lahan pembelajaran.

"Keempat, jangan pernah mikir bisnis untuk gengsi. Sekedar gaya-gayaan atau ikut-ikutan. Bisnis itu tidak gampang, risikonya besar. Belajarnya terus menerus. Jadi kalau motivasi nggak cukup kuat, bisa lewat (berhenti) ditengah jalan," tegasnya.

Selanjutnya, dalam berbinis harus memberikan produk maupun layanan terbaik.

"Mulai dari produk, pelayanan ke kustomer, bahkan cara treatment ke sumber daya manusia yang di punya. Itu penting banget. Semuanya harus selalu diperbaiki lagi dan lagi jangan asal-asalan," terangnya.

Terakhir adalah dengan berdoa, agar usaha dan bisnis tersebut bisa lancar dan diberikan kemudahan dalam membangun, mengembangkan usaha tersebut.

"Sungguh Allah maha membukakan pintu rezeki dari arah yang tidak diduga," pungkas Windy.

Kompas TV Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia menekankan, aktivitas kasir yang menggesek kartu dua kali adalah upaya validasi transaksi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com